Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) merespons terkait bantuan beras yang digelontorkan untuk korban bencana di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Seperti diketahui, ramai terkai bantuan bencana yang tersebar di media sosial menimbulkan interpretasi harga beras bantuan senilai Rp60 ribu per kilogram.
Dalam unggahan resmi di akun Instagram @kementerianpertanian pada Senin, 8 Desember 2025, Kementan menyampaikan permohonan maaf atas kurang sempurnanya penyampaian data awal.
Kementan menegaskan bahwa nilai bantuan beras yang digelontorkan saat ini telah mencapai Rp16 miliar, bukan Rp1,3 miliar seperti tertulis dalam informasi sebelumnya.
Baca juga: Bencana Sumatera, Menteri LH Setop Operasional 4 Perusahaan di Batang Toru
"Berdasarkan ramai diskusi warganet terkait data bantuan logistik untuk wilayah terdampak bencana di Sumatera. Kementerian Pertanian menyampaikan terima kasih kepada masyarakat dan warganet yang ikut mengawasi penyaluran bantuan logistik ke wilayah terdampak bencana di Sumatera," tulis akun tersebut.
Lebih lanjut, ia menyampaikan pengawasan publik dinilai membantu memastikan akurasi dan transparansi penyaluran bantuan.
Dalam data terbaru, total volume bantuan beras mencapai 21.874 paket dengan masing-masing berisi 5 kilogram beras.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melepas satu kapal penuh logistik bantuan untuk korban banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat melalui KRI Banda Aceh 593 di Dermaga Kolinlamil, Pelabuhan Tanjung Priok/Ist
Baca juga: 2 Pelari Asal Karanganyar Meninggal Dunia Saat Ikuti Siksorogo Lawu Ultra 2025
Hingga saat ini, total bantuan beras pemerintah yang telah disalurkan mencapai 1.200 ton, dengan nilai setara Rp16 miliar.
Kementan menegaskan bahwa bantuan tersebut bukan dibeli menggunakan anggaran negara, melainkan diterima langsung dalam bentuk barang dari para mitra dan pihak-pihak yang ingin berkontribusi.
"Kementerian pertanian tidak membeli barang-barang bantuan tersebut menggunakan anggaran, melainkan menerima langsung bantuan barang dan mintra dan pihak yang ingin berkontribusi," tandasnya.
Viral
Viral harga beras Kementerian Pertanian untuk bantuan bencana Sumatera harganya mencapai Rp60 ribu per Kg. Hal ini diketahui dari viralnya total nilai harga beras yakni Rp1.312.450.000 dibagi volume 21.874 Kg. (Instagram)
Unggahan foto itu pertama kali muncul melalui akun X @hermansyah****. Dalam tangkapan layar tabel berjudul, Bantuan bencana alam Kementerian Pertanian untuk wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Di sana tercantum total anggaran sekitar Rp73 miliar.
Namun bukan itu yang membetot perhatian publik. Warganet malah mempertanyakan rincian harga barang. Ada harga yang dinilai tidak wajar, bahkan dianggap di atas harga normal di pasaran.
Salah satu item yang ramai diperdebatkan adalah komponen pembelian beras. Akun X @RioChand**** mencoba menghitung ulang angka yang tertera dalam tabel tersebut, lalu mengunggahnya sehingga menjadi viral.
“Coba lihat, ada yang janggal nggak? Angka 1.312.450.000 dibagi 21.874 menghasilkan sekitar 60 ribu per kilogram,” tulis Rio dalam unggahannya.
Ia bahkan membandingkan dengan pengalamannya sendiri saat membeli beras. “Di Sidikalang, terakhir saya beli beras 15 kg cuma 250 ribu. Itu pun bukan beras Bulog, tapi merek Kuku Balam,” tambahnya.
Tak hanya soal beras, akun X lain bernama @Santoiimam** juga mempertanyakan satu entri yang tertulis sebagai “lainnya” sebanyak 1.000 unit dengan nilai total Rp6,82 miliar.
“Saya malah kepikiran bagian ‘1000 dus lainnya’ ini. Nilainya 6,8 miliar. Artinya satu dus sekitar 6,8 juta. Apa isinya PS5?” tulis akun tersebut.
Kementerian Pertanian pimpinan Amran Sulaiman mengklarifikasi viralnya unggahan di sosial media yang menyebut beras bantuan bencana Sumatera seharga Rp60 ribu per kilogram. Jauh lebih mahal dari harga pasaran yang sekitar Rp15 ribu per Kg (Instagram Kementerian Pertanian)