Pemimpin Milisi Pro-Israel Tewas dalam Bentrokan Suku di Gaza

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Des 2025, 10:55
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Jalur Gaza luluh lantak setelah diserbu Israel tanpa jeda. /ANTARA/Anadolu/py. Ilustrasi - Jalur Gaza luluh lantak setelah diserbu Israel tanpa jeda. /ANTARA/Anadolu/py. (Antara)

Ntvnews.id, Gaza - Sebuah kelompok milisi yang didukung Israel, pada Kamis, mengonfirmasi kematian pemimpinnya, Yasser Abu Shabab, yang tewas dalam bentrokan antarsuku di Jalur Gaza.

Dilansir dari Anadolu, Jumat, 5 Desember 2025, Milisi The Popular Forces menyampaikan dalam pernyataannya bahwa Abu Shabab ditembak saat berupaya menengahi perselisihan antara anggota sebuah keluarga Palestina.

Mereka juga membantah laporan yang menyebut pemimpin tersebut dibunuh oleh anggota Hamas di Gaza.

“Kematian Abu Shabab sebagai nasib tak terelakkan bagi siapa pun yang mengkhianati rakyat dan negaranya,” ujar pernyataan Hamas.

Baca Juga: Mesir Latih Ribuan Polisi Palestina Demi Persiapan Keamanan Gaza Pasca Perang

Hamas menegaskan bahwa tindakan kriminal Abu Shabab dan kelompoknya yang berkoordinasi dengan tentara Israel “merupakan penyimpangan terang-terangan dari identitas nasional dan sosial.”

Gerakan tersebut memuji ketegasan keluarga dan suku Palestina terhadap Abu Shabab serta “semua pihak yang terlibat dalam penyerangan terhadap rakyat mereka sendiri atau bekerja sama dengan pendudukan (Israel).”

Gaza <b>(Antara)</b> Gaza (Antara)

Pada Juni lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara terbuka mengakui dukungannya kepada milisi Abu Shabab di Gaza, setelah seorang mantan menteri menyebut Israel telah menyalurkan senjata kepada mereka.

Kantor Media Pemerintah Gaza berulang kali menuduh “geng-geng bersenjata yang didukung Israel” menjarah bantuan kemanusiaan yang sangat terbatas masuk ke wilayah yang diblokade tersebut.

Sejak Oktober 2023, Israel telah menewaskan lebih dari 70.000 orang sebagian besar perempuan dan anak-anak serta melukai hampir 171.000 lainnya dalam serangan di Gaza.

x|close