Ntvnews.id, Jakarta - Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) RS Polri Kramat Jati menyatakan bahwa tulang yang diperoleh penyidik Polres Metro Jakarta Selatan dari lokasi penemuan jenazah tidak menunjukkan indikasi pemotongan atau mutilasi. Temuan ini menjawab dugaan publik mengenai adanya kemungkinan tubuh korban dipotong.
Dokter Forensik Pusdokkes RS Polri Kramat Jati, Farah, mengatakan kondisi tulang yang dianalisis mengarah pada pelepasan alami akibat proses pembusukan.
"Jadi, artinya dia (tulang) memang terlepas karena proses pembusukan, jadi akhirnya terlepasnya tepat di persendiannya. Jadi tidak ada indikasi potongan atau mutilasi," ujar Farah dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Senin.
Farah menyampaikan bahwa pihaknya menerima dua kantong jenazah untuk dianalisis lebih lanjut. Kantong pertama berisi pakaian milik korban.
"Kantong pertama berisi dua helai pakaian, satu helai kemeja lengan panjang putih dan satu helai celana pendek," jelasnya.
Sementara kantong kedua berisi tulang belulang.
"Satu kantong lagi berisikan beberapa belulang kerangka atau tulang belulang. Dari hasil analisa terhadap tulang tersebut, kami mendapatkan potongan tulang kerangka manusia bercampur dengan beberapa pasir dan beberapa tulang yang diduga bukan berasal dari manusia," katanya.
Baca Juga: Polisi: Alvaro Dibunuh Gegara Ayah Tiri Cemburu dengan Ibu Korban
Ia menegaskan kembali bahwa dalam analisis ditemukan adanya campuran tulang manusia dengan material lain.
"Kemudian setelah melakukan analisa terhadap tulang tersebut ditemukan bahwa tulang tersebut telah bercampur dengan beberapa pasir dan beberapa tulang yang diduga bukan berasal dari manusia," ujar Farah.
Berdasarkan identifikasi tulang manusia yang ditemukan, pihaknya memperkirakan karakteristik biologis jenazah.
"Dari tulang yang berasal dari manusia kami bisa memperkirakan beberapa identifikasi salah satunya adalah perkiraan ras yakni mongoloid, perkiraan jenis kelamin dari tulang tengkorak mengarah ke jenis kelamin laki-laki," kata Farah.
Sampel DNA turut diambil untuk kepentingan pencocokan identitas.
Baca Juga: Pembunuh Alvaro Ditemukan Tewas di Kantor Polisi, Forensik: Tak Ada Tanda Kekerasan
"Sampel tersebut sudah kami serahkan ke penyidik Polres Metro Jakarta Selatan untuk dilanjutkan pemeriksaan lebih lanjut," katanya, menjelaskan bahwa pemeriksaan dilakukan bekerja sama dengan Biddokpol Pusdokkes Polri di Cipinang.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto, mengatakan lokasi penemuan tulang merupakan area pembuangan sampah, sehingga proses pencarian masih berlanjut.
"Jadi, penyelidik dan penyidik tidak berhenti sampai di sini. Pasti besok atau lusa selalu akan membawa anjing untuk mencari lagi beberapa potongan-potongan yang bisa membantu dokter forensik untuk menyatukan, membuat suatu kesimpulan," kata Budi.
Ia memastikan bahwa hasil pemeriksaan DNA akan dipublikasikan segera setelah selesai.
Budi menyebutkan akan menyampaikan jika hasil tes Uji DNA terhadap tulang tersebut sudah keluar.
(Sumber : Antara)
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto bersama Dokter Forensik Pusdokkes RS Polri, Kramat Jati, Dokter Farah (kanan) saat konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Senin 24 November 2025. ANTARA/Luthfia Miranda Putri/pri. (Antara)