Dua personel Gegana Brimob Polda Metro Jaya berjaga di tempat terjadinya ledakan di SMAN 72 Jakarta, Jakarta, Jumat (7/11/2025). Polda Metro Jaya menyebutkan sebanyak 55 orang mengalami luka-luka dalam ledakan yang terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta, K (Antara)
Ntvnews.id, Jakarta - Siswa pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta yang telah ditetapkan sebagai anak berhadapan dengan hukum (ABH) oleh polisi diketahui masih menjalani perawatan intensif di RS Polri Kramat Jati.
Kondisi medisnya disebut memerlukan tindakan serius setelah mengalami cedera pada bagian kepala akibat ledakan.
Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombes Martinus Ginting menjelaskan bahwa siswa tersebut membutuhkan intervensi operasi untuk mengatasi kondisi kritis yang dialaminya.
Baca Juga: Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakut Terancam 5 Hukuman, dari Penganiayaan hingga Miliki Bahan Ledak
“Pasien ini, salah satu ABH (anak berhadapan dengan hukum) ini, saat ini dirawat di RS Soekamto untuk kepentingan pasien,” ujarnya dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa, 11 November 2025.
Martinus mengungkapkan bahwa tim medis telah melakukan prosedur besar hari ini untuk menyelamatkan fungsi vital di kepala pasien.
“Pasien yang di RS Soekamto hari ini kami jalani tindakan operasi dekompresi tulang kepala,” katanya.
Baca Juga: Pelaku Ledakan SMAN 72 Bertindak Didorong Rasa Kesepian dan Tak Punya Tempat Bercerita
Menurutnya, tindakan ini dilakukan karena saat kejadian siswa tersebut mengalami perubahan pada tulang kepala akibat tekanan dari ledakan.
“Waktu kejadian ada dekompresi tulang kepala, dirawat di sana supaya maksimal,” jelas Martinus.
Operasi dekompresi tulang kepala merupakan prosedur yang biasanya diterapkan pada pasien dengan tekanan intrakranial yang mengancam nyawa. Polisi menyebutkan bahwa kondisi ABH itu kini ditangani secara ketat sambil menunggu perkembangan lanjutan dari tim medis.
Ikuti Whatsapp Channel NTVNEWS.ID
