Ntvnews.id, Jakarta - Penyidik menemukan dinamika psikologis yang cukup menonjol dalam kasus ledakan yang melibatkan anak berhadapan dengan hukum (ABH) di SMAN 72 Jakarta. Direskrimum Kombes Pol Iman Imannudin menjelaskan bahwa dari pemeriksaan mendalam, muncul gambaran mengenai kondisi batin pelaku yang berperan penting dalam tindakannya.
Kombes Pol Iman menyampaikan bahwa dari proses penyidikan, polisi melihat adanya dorongan internal yang membuat ABH nekat melakukan peristiwa tersebut.
"Ada hal menarik dari penyidikan, bahwa yang bersangkutan ABH ini terdapat dorongan untuk melakukan peristiwa hukum tersebut,” ujarnya.
Baca Juga: Densus 88 Tegaskan Aksi Pelaku SMAN 72 Jakarta Bukan Terorisme, Hanya Tindakan Kriminal
Dorongan itu, kata dia, bukan datang dari tekanan eksternal, melainkan dari rasa kesepian dan ketidakmampuan ABH menemukan ruang untuk menyampaikan persoalan yang dirasakannya.
“Dorongannya ybs merasa sendiri, merasa tidak ada yang menjadi tempat untuk menyampaikan keluh kesahnya, baik itu di lingkungan keluarga, lingkungan sendiri dan sekolah,” kata Iman
Temuan ini, menurutnya, menjadi perhatian bukan hanya bagi aparat penegak hukum, tetapi juga lembaga perlindungan anak.
“Ini menjadi perhatian kami dan KPAI," tambahnya.
Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Iman Imanudin. (Ntvnews)