Ntvnews.id, Banyuwangi - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat, 31 Oktober 2025, untuk meninjau perkembangan proyek revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi dan Asrama Inggrisan.
Dalam peninjauan tersebut, AHY didampingi oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak serta jajaran pemerintah daerah. Keduanya melihat langsung progres dua proyek bersejarah yang tengah digarap oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dengan tujuan menghidupkan kembali kawasan perdagangan sekaligus wisata heritage di kota ujung timur Pulau Jawa itu.
“Kami meninjau Pasar Induk Banyuwangi yang saat ini sedang dalam proses revitalisasi. Proyek ini sudah berlangsung sekitar satu tahun dan ditargetkan rampung pada akhir 2025 agar segera bisa dimanfaatkan masyarakat,” ujar AHY.
AHY mengapresiasi desain bangunan yang dinilainya berhasil menggabungkan unsur modern dengan kearifan lokal. Ia menilai arsitektur pasar dan bangunan Inggrisan memiliki nilai estetika tinggi serta tetap menjaga identitas Banyuwangi.
Baca Juga: Terpopuler: Ibu Onad Datangi Polres Jakbar, AHY Bahas Peluang Kerja Sama dengan Menlu Finlandia
“Desainnya sangat menarik karena tetap mempertahankan ciri khas Banyuwangi dan sebagian area juga dilestarikan sebagai bangunan heritage,” katanya.
Menurut AHY, kehadiran pasar yang telah direvitalisasi diharapkan dapat menjadi pusat aktivitas ekonomi baru bagi warga Banyuwangi. “Dengan kondisi pasar yang lebih nyaman, para pedagang dan pembeli dapat berinteraksi dengan lebih baik, sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat atas dukungannya terhadap pembangunan di daerah tersebut. “Kami berterima kasih atas perhatian pemerintah pusat. Harapan kami, setelah revitalisasi selesai, pasar dan Asrama Inggrisan bisa menjadi daya tarik wisata baru yang memberi dampak positif bagi perekonomian lokal,” tutur Ipuk.
Proyek revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi dibangun di atas lahan seluas 10.600 meter persegi dengan dua bangunan utama. Pasar sisi utara memiliki dua lantai dengan 209 kios/los, sedangkan pasar sisi selatan juga dua lantai dengan 568 kios/los, sehingga total kapasitas mencapai 777 unit.
Baca Juga: AHY Bahas Peluang Kerja Sama Strategis dengan Menlu Finlandia
Secara keseluruhan, luas bangunan utama mencapai 15.872 meter persegi. Proyek ini dimulai pada Oktober 2024 dan menelan anggaran sekitar Rp152 miliar. Pemerintah menargetkan seluruh pekerjaan selesai akhir 2025, sehingga pasar dan Asrama Inggrisan dapat mulai beroperasi pada Januari 2026.
Pasar Induk Banyuwangi dirancang dengan arsitektur khas Osing, menggambarkan identitas budaya lokal. Sementara itu, Asrama Inggrisan direvitalisasi dengan tetap menjaga keaslian struktur aslinya sebagai bagian dari situs cagar budaya.
Bangunan bersejarah tersebut dahulu merupakan kompleks perkantoran telegraf yang berperan penting dalam jaringan komunikasi global. Pada tahun 1871, Banyuwangi menjadi titik penghubung kabel telegraf bawah laut yang pertama kali menghubungkan Eropa dengan Australia. Kini, kawasan itu disiapkan untuk menjadi destinasi wisata sejarah dan edukasi yang menambah daya tarik pariwisata Banyuwangi.
(Sumber : Antara)
Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono saat meninjau revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi, jawa Timur. Jumat 31 Oktober 2025 ANTARA/HO-Pemkab Banyuwangi (Antara)