Ntvnews.id, Jakarta - Ratusan pekerja konstruksi baja dari berbagai perusahaan turun ke jalan dan menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Bea Cukai Pusat, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, pada Selasa, 28 Oktober 2025.
Para demonstran datang dengan membawa mobil komando untuk menyampaikan aspirasi mereka yang menolak masuknya baja impor dari luar negeri. Dalam orasinya, Ketua Umum Indonesian Society of Steel Construction (ISSC) Budi Harta Winata mengungkapkan bahwa banyak pekerja sektor baja kini kehilangan mata pencaharian akibat maraknya produk impor.
“Di sini banyak teman-teman juga yang kehilangan pekerjaan dan banyak orang bertanya kepada kita, kenapa tidak ada lagi pekerjaan konstruksi baja,” kata Ketua Umum Indonesian Society of Steel Construction (ISSC) Budi Harta Winata saat berorasi di depan Gedung Bea Cukai Pusat, Jakarta Timur.
Baca Juga: Carut Marut Ekuador Buntut Masyarakat Lakukan Demonstrasi Besar
Dalam aksi tersebut, massa membawa beragam alat peraga, seperti spanduk dan pamflet bertuliskan “Perketat pengawasan konstruksi baja impor HS Code 9406.xx & 7388.xx oleh Bea Cukai”.
Ada pula spanduk lain yang memuat pesan, antara lain “Stop Impor Konstruksi Baja”, “Mari Kita Memakai Konstruksi Baja dalam Negeri”, dan “Selamatkan tukang las dalam negeri dengan stop impor konstruksi baja”.
Para peserta aksi yang datang dari berbagai daerah tampak mengenakan helm proyek dan rompi pekerja bangunan sebagai identitas profesi mereka. Menurut Budi, hingga kini masih banyak pabrik, gudang, dan pusat perbelanjaan yang dibangun oleh kontraktor dengan menggunakan material impor, termasuk baja konstruksi.
Ia mendesak Bea Cukai untuk memperketat pengawasan serta menghentikan praktik impor baja yang merugikan industri nasional.
“Kita hari ini datang ke Bea Cukai untuk meminta pengawasan ketat dan hentikan impor konstruksi baja,” tegas Budi.
(Sumber: Antara)
Ratusan pekerja konstruksi baja dari berbagai perusahaan menggelar unjuk rasa di depan gedung Bea Cukai Pusat di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa 28 Oktober 2025. ANTARA/Siti Nurhaliza. (Antara)