Ketua Komisi III DPRD Gorontalo Utara Diduga Cibir Massa Aksi yang Protes

Ntvnews.id, Jakarta - Aksi demonstrasi di depan kantor DPRD Gorontalo Utara pada Senin, 13 Oktober 2025, berujung kontroversi. Sebuah video yang beredar di media sosial menampilkan Dheninda Chaerunnisa, Ketua Komisi III DPRD dari Fraksi NasDem, diduga menertawakan massa aksi.

Dalam rekaman yang diunggah akun Instagram @feedgramindo, Dheninda tampak berdiri di barisan depan bersama Ketua DPRD Dedy Dunggio dan Wakil Ketua DPRD Ridwan Riko Arbie. Saat perwakilan massa menyampaikan tuntutan mereka, Dheninda terlihat menyeringai dan membuat gestur mencibir, seakan mengolok-olok isi orasi yang disampaikan.

Unggahan itu menyoroti reaksi peserta aksi yang merasa dilecehkan, hingga menimbulkan kericuhan kecil di lokasi.

Koordinator aksi dari Aliansi Masyarakat Peduli Gorut (AMP-Gorut), Andi S. Buna, menilai sikap Dheninda sangat tidak pantas. Ia menegaskan, seorang wakil rakyat seharusnya menjadi pendengar aspirasi masyarakat, bukan justru memperlihatkan sikap merendahkan.

Baca Juga: KPK Periksa Anggota DPRD Mojokerto Rufis Bahrudin Terkait Dugaan Korupsi Kuota Haji

Baca Juga: Mantan Ketua DPRD Rejang Lebong Ditikam, Pelaku Tak Terima Disuruh-suruh

“Kami datang dengan itikad baik membawa suara rakyat, tapi yang kami dapat justru sikap mencibir dan melecehkan. Ini bentuk arogansi dan ketidakhormatan terhadap publik,” ujar Andi kepada wartawan, Senin 13 Oktober 2025.

Andi menambahkan, aksi AMP-Gorut memang fokus pada isu-isu serius di Gorontalo Utara, termasuk dugaan praktik calo dalam perekrutan tenaga PPPK paruh waktu, pelanggaran pembayaran upah di bawah UMR, dan tunggakan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) oleh beberapa perusahaan di wilayah tersebut. Namun, perhatian publik justru teralihkan oleh insiden mencibir dari Ketua Komisi III DPRD.

“Harusnya mereka mendengar, bukan mencibir. Rakyat datang bukan untuk dijadikan bahan lelucon,” tegas Andi.

AMP-Gorut juga meminta Ketua DPW Partai NasDem Gorontalo, Rahmat Gobel, segera menindak kadernya. Menurut Andi, bila dibiarkan, perilaku tersebut bisa merusak citra partai dan memicu kemarahan publik.

“Kami berharap Pak Rahmat Gobel turun tangan. Kader Partai NasDem harus menunjukkan keteladanan, bukan perilaku yang mencederai kehormatan rakyat,” tutup Andi.