Mantan PM Jepang Tomiichi Murayama Meninggal Dunia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Okt 2025, 21:33
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Mantan Perdana Menteri Jepang Tomiichi Murayama berbicara pada forum Mantan Perdana Menteri Jepang Tomiichi Murayama berbicara pada forum (Antara)

Ntvnews.id, Tokyo - Mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Tomiichi Murayama meninggal dunia pada usia 101 tahun di wilayah barat daya Jepang pada Jumat, 17 Oktober 2025.

Murayama, yang menjabat sebagai Perdana Menteri dari Juni 1994 hingga Januari 1996, dikenal luas sebagai pemimpin yang berani meminta maaf atas tindakan agresi Jepang di Asia selama masa perang.

Pada tahun 1995, ia mengeluarkan pernyataan bersejarah yang kemudian dikenal sebagai “Pernyataan Murayama”, di mana ia menyampaikan “penyesalan yang mendalam” serta “permintaan maaf yang tulus” atas penderitaan yang disebabkan oleh penjajahan dan agresi Jepang di masa lalu.

Selain menyampaikan permintaan maaf tersebut, Murayama juga meloloskan undang-undang yang memberikan kompensasi kepada para penyintas bom atom Hiroshima dan Nagasaki, serta mendirikan Asian Women’s Fund yang memberikan ganti rugi bagi perempuan yang dipaksa menjadi budak seks militer Jepang selama Perang Dunia II.

Baca Juga: Jarhom Calon PM Jepang Bekerja Seperti Kuda’ Picu Amarah Rakyat

Murayama turut berperan dalam penyusunan peta jalan penyelesaian kasus pencemaran merkuri Minamata, serta mengakui legitimasi Pasukan Bela Diri Jepang, perjanjian keamanan Jepang-Amerika Serikat, dan simbol-simbol nasional yang sebelumnya sempat ditentang oleh partainya sendiri, Partai Sosial Demokrat.

Tahun 1995 menjadi masa yang penuh tantangan bagi pemerintahannya, dengan terjadinya gempa bumi Hanshin, serangan gas saraf oleh sekte AUM Shinrikyo di Tokyo, serta kasus pemerkosaan terhadap seorang siswi di Okinawa oleh prajurit AS yang memicu gelombang protes besar-besaran di seluruh Jepang.

Murayama akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya pada Januari 1996 dan resmi pensiun dari dunia politik pada tahun 2000. Di masa tuanya, ia tetap aktif dalam upaya mempromosikan perdamaian serta memperkuat hubungan Jepang dengan Korea Utara.

(Sumber: Antara)

x|close