Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah Jepang dilaporkan tengah menekan perusahaan kecerdasan buatan (AI) OpenAI untuk segera menghentikan praktik peniruan terhadap karya seni Jepang, terutama yang berbentuk manga dan anime.
Menurut laporan The Verge pada Rabu, 15 Oktober 2025, langkah ini pertama kali diungkap oleh ITMedia dan IGN sebagai bentuk tanggapan atas maraknya kemunculan video bergaya manga dan anime hasil buatan AI di aplikasi Sora milik OpenAI.
Sejak peluncurannya, aplikasi video berbasis AI tersebut dengan cepat digunakan oleh banyak pengguna dan menghasilkan berbagai konten visual yang menimbulkan kekhawatiran karena meniru karakter dan gaya khas karya Jepang.
Menteri Keamanan Ekonomi Jepang Minoru Kiuchi, yang turut memimpin kebijakan strategis kekayaan intelektual, menjadi salah satu pejabat yang menyuarakan keberatan terhadap fenomena tersebut. Ia menegaskan bahwa karya seni Jepang seperti anime dan manga merupakan warisan budaya yang bernilai tinggi.
Baca Juga: AI Bukan Tempat Curhat!
Poster film (ANTARA)
"Karya seni Jepang seperti anime dan manga adalah harta karun yang tak tergantikan," ujar Kiuchi.
Pemerintah melalui Kantor Kabinet Jepang kemudian secara resmi meminta OpenAI untuk menghentikan segala bentuk pelanggaran hak cipta terhadap karya seni Jepang.
Permintaan ini menjadi tekanan baru bagi OpenAI yang tengah menghadapi kritik publik atas kebijakan opt-out mereka, yaitu kebijakan yang sebelumnya memungkinkan pemilik hak cipta melindungi karyanya dari pelatihan model AI, namun kini telah dihapuskan untuk platform Sora.
Baca Juga: Remaja Bunuh Diri Setelah Diskusi Berbulan-bulan dengan ChatGPT, Orang Tua Gugat OpenAI
Menanggapi situasi tersebut, CEO OpenAI Sam Altman mengakui bahwa perusahaannya banyak berutang pada kreativitas seniman asal Jepang.
Sam Altman selaku CEO OpenAI pun mengakui bahwa OpenAI memang berutang pada "karya kreatif Jepang yang luar biasa."
Kasus ini bukan pertama kalinya OpenAI menghadapi kontroversi serupa. Sebelumnya, perusahaan tersebut juga menuai kecaman setelah generator gambar AI-nya dikritik oleh Studio Ghibli karena menghasilkan gelombang besar gambar AI yang terinspirasi dari gaya visual studio anime legendaris itu. (Sumber: Antara)