Ntvnews.id, Jakarta - Pihak kepolisian terus menelusuri kemunculan berbagai identitas yang mengaku sebagai “Bjorka”, sosok peretas yang dikenal karena sejumlah kebocoran data di Indonesia.
Kasubbid Penmas Humas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak, menjelaskan bahwa tim penyidik siber sedang memeriksa keterkaitan antara akun-akun tersebut, termasuk akun terbaru yang mengklaim membocorkan data Badan Gizi Nasional (BGN).
“Kan sudah saya sampaikan, Wadir Siber juga sampaikan everybody can be anybody di internet, siapa pun bisa jadi siapa saja di internet,” ujar Reonald saat ditemui di Polda Metro Jaya, Senin, 6 Oktober 2025.
Reonald menegaskan, penyidik tengah memastikan apakah akun-akun yang muncul sekarang benar-benar identik dengan Bjorka yang sebelumnya aktif di dunia maya.
Baca Juga: Polda Metro Selidiki Data Polri yang Dibobol Hacker Mengaku Bjorka
“Bisa saja ada yang mengakui Bjorka-Bjorka lain atau ini lagi didalami apakah Bjorka ini identik dengan Bjorka yang sebelumnya, kan juga akan didalami,” lanjutnya.
Sejauh ini, kata Reonald, penyidik baru bisa memastikan adanya tindak pidana dalam kasus kebocoran data di salah satu bank swasta, di mana tersangka sudah ditangkap.
“Makanya yang kami sampaikan adalah yang masih bisa dibuktikan oleh penyidik reserse siber PMJ adalah tindak pidana perbuatan dia di perkara di salah satu bank swasta ini di Polda Metro Jaya,” jelasnya.
Meski begitu, proses penelusuran tidak berhenti sampai di situ. Polisi tetap menelusuri jejak digital akun-akun lain yang menggunakan nama Bjorka, baik yang sebelumnya maupun yang baru muncul.
Baca Juga: Disebut Salah Tangkap Bjorka, Polisi: Everybody Can be Anybody
“Namun tidak berhenti sampai situ, penyidik terus mendalami tentang jejak digital dari Bjorka-Bjorka sebelumnya, apakah Bjorka ini ataupun bukan,” ucap Reonald.
Ia juga menambahkan, pelaku yang sudah ditangkap diketahui beberapa kali mengganti identitas di platform gelap atau dark web.
“Karena yang berhasil ditangkap ini kan sudah beberapa kali juga mengubah nama di dark web. Berubah nama jadi salah satunya adalah ada perubahan nama kah dari Bjorka, Bjorka-nise versi 2020 kan gitu, Sky Wave kan dia beberapa kali berubah,” jelasnya.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan apakah klaim akun-akun terbaru benar-benar berasal dari Bjorka asli atau hanya pihak lain yang menggunakan namanya. Polisi menegaskan, sampai saat ini hanya tindakan kriminal di kasus bank swasta yang dapat dibuktikan secara hukum, sementara jejak digital lainnya masih dalam proses pendalaman.