Ntvnews.id, Jakarta - Orang tua Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim, yakni Nono Anwar Makarim dan Atika Algadrie, angkat bicara usai putra mereka ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop di Kemendiktisaintek.
Keduanya menyampaikan kesedihan mendalam sekaligus keyakinan bahwa proses hukum akan berjalan adil dan menemukan kebenaran.
Usai menghadiri sidang praperadilan yang diajukan oleh Nadiem terkait sah atau tidaknya penetapan dirinya sebagai tersangka tindak pidana korupsi oleh Kejaksaan Agung, Nono Anwar Makarim menegaskan bahwa Nadiem merupakan sosok yang memiliki integritas tinggi dan telah banyak berkontribusi bagi bangsa, bahkan sebelum menjabat di pemerintahan.
Ia mengingatkan bahwa putranya rela meninggalkan bisnis yang sukses demi mengabdi kepada negara.
“Dia tinggalkan perusahaannya yang banyak untung dari bikin pekerjaan untuk 4 juta orang Indonesia. Ditinggalkan itu. Dan dia khusus mengajarkan adik-adiknya di bidang digital, dia pendirian,” ujar Nono penuh kesedihan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Jumat, 3 Oktober 2025.
Sementara itu, sang ibu, Atika Algadrie, tak kuasa menahan kesedihan atas situasi yang dihadapi anaknya. Ia menuturkan bahwa sejak kecil Nadiem telah dididik untuk menjunjung tinggi nilai kejujuran, keadilan, dan integritas.
“Sebagai ibu dari Nadiem saya sedihnya luar biasa tentunya. Sedihnya karena dia anak saya dan dia orang yang menjalankan nilai-nilai keadilan, kebersihan yang berasal dari pendidikan kita berdua sejak kecil, bahwa orang itu harus bersih, jujur, tidak boleh mengambil hak orang lain dan kami tidak menyangka bahwa ini akan terjadi,” tutur Atika.
Meski begitu, Atika tetap optimistis bahwa proses hukum akan membawa kejelasan dan kebenaran. Ia berharap aparat penegak hukum dapat bekerja secara objektif dan profesional.
“Tetapi kami tetap berharap dan berkeyakinan bahwa proses hukum akan dijalankan dengan baik untuk mendapatkan kebenaran ini. Pasti penegak hukum akan mencoba sebaik-baiknya untuk melakukan hal itu,” tambahnya.
Keduanya menekankan bahwa apa pun hasilnya nanti, mereka percaya kebenaran akan terungkap melalui proses hukum yang adil.