Ntvnews.id, Kuala Lumpur - Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menaruh perhatian besar terhadap perkembangan misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla. Ia bahkan meninjau langsung pusat komando Sumud Nusantara yang berlokasi di Markas MAPIM Malaysia Central Warehouse.
Dilansir dari CNA, Jumat, 3 Oktober 2025, pemerintah Malaysia menegaskan komitmennya mendukung penuh misi tersebut. Anwar menekankan bahwa pihaknya akan melayangkan protes keras apabila kapal-kapal yang tergabung dalam Global Sumud Flotilla dicegat oleh otoritas Israel.
Dalam skenario itu, ia berencana segera menghubungi sejumlah negara mitra seperti Spanyol, Turki, dan Tiongkok untuk mengambil langkah bersama.
Saat ini, armada misi kemanusiaan itu diperkirakan mulai memasuki zona merah pada Rabu, 1 Oktober 2025, setelah seluruh kapal berhasil melewati zona kuning.
Baca Juga: Malaysia Setuju Inisiatif Usulan Trump untuk Akhiri Perang di Gaza
Lebih jauh, Anwar menyampaikan apresiasi tinggi kepada para pejuang kemanusiaan, termasuk 34 warga Malaysia yang tergabung dalam misi tersebut. Menurutnya, mereka menunjukkan keberanian luar biasa dengan menghadapi badai demi menyalurkan bantuan ke Palestina. Ia menilai keberanian itu telah membangkitkan harapan dunia akan tegaknya keadilan.
Anwar juga menegaskan bahwa gerakan Global Sumud Flotilla diharapkan bisa menggugah para pemimpin dunia untuk bersatu mendesak Israel menghentikan serangan ke Gaza, menjamin kemerdekaan Palestina, serta membuka blokade agar bantuan kemanusiaan dapat segera masuk.
"Yang kita minta yang awal sekali, hentikan serangan ganas ke atas Gaza Palestina, jamin kemerdekaan mereka sebagai negara yang berdaulat, kemudian segerakan bantuan kemanusiaan pengobatan ke Palestina, khususnya Gaza," jelas Anwar dalam kunjungannya ke markas MAPIM Malaysia.