Ntvnews.id, Malaysia - Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengecam keras tindakan pasukan Israel yang menangkap sejumlah aktivis kemanusiaan dalam pelayaran Global Sumud Flotilla (GSF) menuju Gaza. Dalam insiden tersebut, 12 warga negara Malaysia termasuk di antara mereka yang ditahan.
"Dengan memblokade misi kemanusiaan, Israel telah menunjukkan penghinaan tidak hanya terhadap hak warga Palestina, tapi juga terhadap hati nurani dunia. Flotilla merupakan perwujudan solidaritas, kasih sayang, dan harapan akan kelegaan bagi mereka yang diblokade," ujar Anwar dalam unggahannya di X, dikutip dari Al Jazeera, Kamis, 2 Oktober 2025.
Baca Juga: Kapal Perang Israel Dekati Konvoi Global Sumud Flotilla Menuju Gaza
Anwar menegaskan bahwa Malaysia tidak akan tinggal diam dan akan menempuh langkah hukum internasional untuk menuntut pertanggungjawaban Israel.
"Khususnya yang menyangkut warga negara Malaysia," tegasnya.
Rekaman yang dirilis menunjukkan pasukan angkatan laut Israel mencegat kapal Global Sumud Flotilla di perairan internasional, Kamis, 2 Oktober 2025.
Penangkapan tidak hanya menyasar warga Malaysia. Juru bicara Global Sumud Flotilla, Saif Abukeshek, menyebutkan bahwa Israel menahan 13 kapal yang tengah berlayar menuju Gaza.
Baca Juga: Kapal Perang Israel Cegat Armada Global Sumud, Aktivis dan Politisi Disandera
Menurutnya, ada 201 aktivis dari 37 negara di atas kapal-kapal tersebut. Rinciannya, 30 orang berasal dari Spanyol, 22 dari Italia, 21 dari Turki, serta 12 dari Malaysia. Meski puluhan aktivis sudah ditangkap, Abukeshek menegaskan misi kemanusiaan tetap berjalan.
"Kami memiliki sekitar 30 kapal yang masih berjuang menjauh dari kapal-kapal militer pasukan pendudukan yang berusaha mencapai pantai Gaza. Mereka bertekad, mereka termotivasi, dan mereka akan mekakukan apa pun yang dapat dilakukan untuk mematahkan blokade pada pagi hari dan tiba bersama-sama," ujarnya.