Trump Ajukan Rencana 20 Poin untuk Gaza, Hamas Gelar Pembahasan dengan Qatar dan Turki

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 1 Okt 2025, 09:10
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Dedi
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Pemandangan gedung bertingkat di Doha, Qatar. ANTARA/Anadolu/py. Ilustrasi - Pemandangan gedung bertingkat di Doha, Qatar. ANTARA/Anadolu/py. (Antara)

Ntvnews.id, Doha - Gerakan Hamas bersama perwakilan Qatar dan Turki tengah mendiskusikan proposal perdamaian yang diajukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengakhiri konflik di Jalur Gaza, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Ansari, Selasa.

Sehari sebelumnya, Senin 29 September 2025, Trump merilis rencana perdamaian yang mencakup 20 poin. Di antaranya adalah seruan gencatan senjata segera serta pembebasan seluruh sandera dalam waktu 72 jam.

Dalam rancangan tersebut, Hamas dan “kelompok lain” diminta untuk melepaskan peran mereka dalam pemerintahan Gaza, baik secara langsung maupun tidak langsung. Nantinya, wilayah Gaza akan dipimpin oleh sebuah “komite Palestina teknokratis dan non-politis” yang berada di bawah pengawasan badan internasional yang diketuai langsung oleh Trump.

"Diskusi mengenai proposal gencatan senjata Trump dengan delegasi Hamas masih berlangsung, berlanjut hingga larut malam kemarin dan akan berlanjut hari ini. Delegasi Turki telah bergabung dalam negosiasi," ujar Al-Ansari kepada awak media, dilansir Rabu, 1 Oktober 2025. 

Baca Juga: Ini 20 Poin Dalam Rencana Perdamaian Gaza yang Dibuat Trump

Ia menambahkan, Qatar menghargai komitmen AS dalam mendorong tercapainya penghentian perang di Gaza. Menurutnya, rencana Trump memberikan gambaran komprehensif untuk menghentikan operasi militer Israel.

Terkait janji Israel untuk tidak lagi melanggar kedaulatan Qatar, Al-Ansari menyebut Doha puas atas komitmen tersebut, apalagi disampaikan bersamaan dengan permintaan maaf resmi dari Tel Aviv.

Sebagai catatan, pada 9 September lalu Israel sempat melancarkan serangan ke sebuah kompleks permukiman di Doha. Serangan itu menewaskan lima anggota Hamas yang saat itu sedang membahas usulan AS terkait penyelesaian perang Gaza. Konflik tersebut hingga kini telah merenggut nyawa hampir 65.200 warga Palestina sejak Oktober 2023.

Israel sendiri saat ini tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional terkait tindakannya di Gaza.

 

(Sumber : Antara)

x|close