Ntvnews.id, Jakarta - Trump mengumumkan 20 poin Rencana Perdamaian Gaza yang telah ia buat. Berikut adalah teks lengkap proposal tersebut, sebagaimana disampaikan oleh Gedung Putih, dilansir dari BBC Neww, Selasa, 30 September 2025.
-
Gaza akan diubah menjadi zona tanpa terorisme dan menjalani proses deradikalisasi sehingga tidak lagi menjadi ancaman bagi negara-negara sekitar.
-
Pembangunan kembali Gaza akan dilakukan untuk kebaikan warga yang telah mengalami penderitaan panjang.
-
Jika kedua belah pihak menerima usulan ini, konflik akan berakhir segera. Pasukan Israel akan mundur ke garis yang disepakati untuk memfasilitasi pembebasan sandera. Selama itu, semua operasi militer, termasuk serangan udara dan artileri, akan dihentikan dan garis pertempuran dibekukan sampai syarat penarikan bertahap terpenuhi.
-
Dalam 72 jam setelah Israel menerima perjanjian secara resmi, seluruh sandera, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, akan dikembalikan.
-
Setelah pembebasan sandera, Israel akan membebaskan 250 tahanan seumur hidup dan 1.700 warga Gaza yang ditahan sejak 7 Oktober 2023, termasuk semua perempuan dan anak-anak yang terkait. Untuk setiap jenazah sandera Israel yang dikembalikan, Israel akan menyerahkan 15 jenazah warga Gaza.
-
Setelah sandera dilepaskan, anggota Hamas yang berkomitmen hidup damai dan bersedia melucuti senjata akan diberi amnesti. Mereka yang ingin meninggalkan Gaza akan disediakan jalur aman ke negara tujuan.
-
Begitu perjanjian diterima, bantuan kemanusiaan akan langsung dikirim ke Gaza, dengan jumlah minimal sesuai perjanjian 19 Januari 2025, meliputi rehabilitasi infrastruktur seperti air, listrik, sanitasi, rumah sakit, dan toko roti serta peralatan pembersihan puing dan pembukaan jalan.
-
Distribusi bantuan akan dilakukan tanpa gangguan oleh kedua belah pihak, melalui PBB, Bulan Sabit Merah, dan lembaga internasional netral lainnya, dengan pembukaan lintasan Rafah dua arah sesuai mekanisme perjanjian 19 Januari 2025.
Baca Juga : Trump Bakal Terapkan Tarif 100 Persen untuk Film Produksi Asing
-
Pemerintahan sementara di Gaza akan dikelola oleh komite teknokratik Palestina yang non-politik, bertanggung jawab atas layanan publik dan administrasi sehari-hari. Komite ini terdiri dari warga Palestina berkompeten dan pakar internasional, diawasi oleh "Dewan Perdamaian" internasional yang dipimpin oleh Presiden Donald J. Trump dan tokoh lainnya seperti mantan PM Tony Blair. Dewan ini akan mengatur kerangka kerja dan pendanaan pembangunan hingga Otoritas Palestina siap mengambil alih pemerintahan Gaza secara aman dan efektif, sesuai standar internasional.
-
Rencana pembangunan ekonomi Gaza akan disusun oleh panel ahli berpengalaman di Timur Tengah, dengan mempertimbangkan berbagai usulan investasi internasional yang bertujuan menciptakan lapangan kerja dan harapan masa depan.
-
Zona ekonomi khusus dengan tarif dan akses istimewa akan didirikan melalui negosiasi dengan negara-negara peserta.
-
Tidak ada paksaan untuk meninggalkan Gaza; warga yang ingin pergi bebas berangkat dan kembali kapan pun. Namun, warga didorong untuk tetap tinggal dan berpartisipasi membangun Gaza yang lebih baik.
-
Hamas dan faksi lain sepakat tidak berperan dalam pemerintahan Gaza secara langsung maupun tidak langsung. Infrastruktur militer dan teror akan dihancurkan dan tidak boleh dibangun lagi. Gaza akan didemiliterisasi di bawah pengawasan independen, termasuk pelucutan senjata melalui mekanisme yang disetujui dengan dukungan pembelian senjata dan reintegrasi yang didanai internasional.
-
Mitra regional akan memberikan jaminan bahwa Hamas dan faksi lain akan mematuhi kewajiban mereka sehingga Gaza tidak menjadi ancaman bagi negara tetangga dan rakyatnya sendiri.
-
AS bekerja sama dengan mitra Arab dan internasional membentuk Pasukan Stabilitas Internasional (ISF) yang akan segera dikerahkan di Gaza. ISF akan melatih polisi Palestina dan bekerjasama dengan Yordania dan Mesir, serta menjaga perbatasan bersama polisi Palestina yang baru dilatih. Fokusnya adalah mencegah masuknya senjata dan memastikan arus barang bantuan lancar.
-
Israel tidak akan menduduki atau mencaplok Gaza. Saat ISF mengambil kendali penuh, IDF akan mundur bertahap sesuai standar dan waktu yang disepakati bersama, dengan tujuan menjaga keamanan Gaza tanpa ancaman teror.
-
Jika Hamas menolak atau menunda rencana, bantuan dan langkah-langkah keamanan akan tetap dilanjutkan di wilayah bebas teror yang sudah diserahkan dari IDF ke ISF.
-
Dialog lintas agama akan diinisiasi untuk menanamkan nilai toleransi dan hidup damai, mengubah pola pikir serta narasi konflik Israel-Palestina dengan menyoroti manfaat perdamaian.
-
Dengan pembangunan Gaza dan reformasi Otoritas Palestina berjalan, terbuka kemungkinan untuk penentuan nasib sendiri dan kenegaraan Palestina yang diakui sebagai aspirasi rakyatnya.
-
AS akan memfasilitasi dialog Israel-Palestina guna mencapai kesepakatan politik yang membawa kedamaian dan kesejahteraan bersama.
(Sumber: BBC)