Malaysia Setuju Inisiatif Usulan Trump untuk Akhiri Perang di Gaza

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 1 Okt 2025, 06:45
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim (ANTARA)

Ntvnews.id, Kuala Lumpur - Malaysia menyatakan dukungan terhadap inisiatif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang pada 29 September 2025 mengumumkan rencana komprehensif untuk mengakhiri perang di Gaza. Langkah tersebut disebut sebagai upaya penting guna menghentikan genosida, kelaparan, serta kehancuran di wilayah Palestina.

Dilansir dari CNA, Rabu, 1 Oktober 2025, pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Malaysia di Kuala Lumpur, Selasa, pemerintah menegaskan harapan agar rencana itu dijalankan sepenuhnya dengan itikad baik. Malaysia menekankan perlunya memastikan akses kemanusiaan, penarikan pasukan Israel, pemulangan aman bagi pengungsi serta warga yang terusir, hingga rekonstruksi total Gaza.

Lebih lanjut, Malaysia menegaskan implementasi rencana tersebut harus selaras dengan hukum internasional, Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa beserta resolusinya, serta menjunjung prinsip keadilan dan akuntabilitas.

Baca Juga: Erick Thohir Bantah Dirinya dan Prabowo Cawe-cawe FIFA Agar Sanksi Malaysia

Malaysia juga menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan AS dan komunitas internasional dalam mewujudkan perdamaian yang adil dan berkelanjutan. Hal ini termasuk mendukung pembentukan Negara Palestina merdeka dan berdaulat berdasarkan perbatasan pra-1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota.

Sehari sebelumnya, Senin, 29 September 2025, Trump telah meluncurkan rencana 20 poin untuk menyelesaikan konflik Gaza. Proposal tersebut mencakup seruan gencatan senjata segera serta pembebasan sandera dalam waktu 72 jam.

Selain itu, rencana tersebut menegaskan bahwa Hamas dan “kelompok lain” harus menghentikan keterlibatan dalam pemerintahan Gaza, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai gantinya, wilayah itu akan dikelola oleh “komite Palestina yang teknokratis dan apolitis” di bawah pengawasan badan internasional yang dipimpin langsung oleh Trump.

x|close