Ntvnews.id, Jakarta - Para pemimpin Eropa menyambut rencana baru Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang diumumkan pada Senin, untuk mengakhiri perang di Gaza sekaligus meletakkan dasar perdamaian jangka panjang.
Proposal tersebut membayangkan Gaza menjadi “zona bebas teror dan deradikalisasi yang tidak mengancam negara tetangga” dengan janji pembangunan kembali untuk kepentingan penduduknya.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif AS melalui platform media sosial X.
“Saya menyambut komitmen Presiden Trump untuk mengakhiri perang di Gaza dan menjamin pembebasan semua sandera. Saya berharap Israel berkomitmen penuh. Hamas tidak punya pilihan selain segera membebaskan seluruh sandera dan mengikuti rencana ini," ungkap Macron.
Ia menambahkan bahwa kerangka kerja tersebut harus membuka jalan bagi pembahasan mendalam dengan semua mitra terkait untuk membangun perdamaian abadi di kawasan, berdasarkan solusi dua negara dan prinsip yang disetujui 142 negara anggota PBB atas prakarsa Prancis dan Arab Saudi.
Prancis, kata Macron, siap berkontribusi namun akan tetap mewaspadai komitmen masing-masing pihak.
Baca Juga: Menlu RI dan Negara Muslim Dukung Upaya Trump Akhiri Perang Gaza
Titik Balik
Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, juga menyatakan dukungan kuat negaranya terhadap rencana tersebut. Ia menilai proposal Trump sebagai peluang terobosan baru.
“Proposal Presiden Trump bisa menjadi titik balik, memungkinkan penghentian permanen pertempuran, pembebasan segera seluruh sandera, serta akses kemanusiaan penuh dan aman bagi warga sipil," ujarnya.
Meloni menekankan bahwa Italia menyambut rencana ambisius untuk stabilisasi, rekonstruksi, dan pembangunan Gaza itu dengan keterlibatan penuh mitra regional.
“Italia siap memainkan peran, berkoordinasi dengan AS, mitra Eropa, dan negara kawasan, serta berterima kasih kepada Presiden Trump atas upayanya membawa perdamaian ke Timur Tengah,” ujar Meloni.
Ia menegaskan bahwa Italia akan mendukung dorongan AS untuk dialog baru Israel-Palestina, seraya menekankan bahwa perdamaian adil dan abadi mungkin terwujud di Timur Tengah, dengan negara Israel dan Palestina hidup berdampingan dalam damai dan aman, serta normalisasi penuh Israel dengan negara Arab dan Islam.
Sumber: ANTARA