Ntvnews.id, Jakarta - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyampaikan kecaman terhadap serangan drone Israel yang menargetkan pasukan penjaga perdamaian di Lebanon selatan sehari sebelumnya.
Dilansir dari Anadolu, Kamis, 4 September 2025, PBB menilai tindakan tersebut sebagai salah satu serangan paling serius terhadap personel dan fasilitas PBB sejak tercapainya gencatan senjata pada November tahun lalu.
Serangan itu terjadi pada Selasa, 2 September 2025 pagi waktu setempat, ketika drone milik Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) melepaskan empat granat di dekat pasukan penjaga perdamaian yang bertugas di bawah Pasukan Sementara PBB di Lebanon (United Nations Interim Force in Lebanon/UNIFIL).
Saat kejadian, pasukan UNIFIL sedang membersihkan blokade jalan yang menghalangi akses ke pos PBB di dekat Garis Biru, yaitu garis demarkasi perbatasan antara Lebanon dan Israel yang ditetapkan oleh PBB pada tahun 2000.
Baca Juga: Belgia Ikut Negara Barat Akui Palestina di Sidang PBB September Mendatang
Salah satu granat jatuh dalam jarak 20 meter dari personel dan kendaraan PBB, sementara tiga granat lainnya meledak sekitar 100 meter dari lokasi pasukan.
Menurut pernyataan PBB, drone-drone itu kemudian kembali ke wilayah selatan Garis Biru. IDF disebut telah mengetahui lebih dulu mengenai aktivitas pembersihan jalan oleh UNIFIL di area tersebut. Namun, kegiatan pembersihan terpaksa dihentikan pasca-insiden demi menjaga keselamatan pasukan penjaga perdamaian.
"Setiap tindakan yang membahayakan pasukan penjaga perdamaian dan aset-aset PBB atau mengganggu tugas yang diamanatkan kepada mereka merupakan hal yang tidak dapat diterima serta pelanggaran serius terhadap Resolusi 1701 dan hukum internasional," tegas pernyataan itu.
Baca Juga: PBB: Anak-anak Gaza Kehilangan Akses Pendidikan Selama 3 Tahun Berturut-turut
IDF dinilai bertanggung jawab untuk menjamin keamanan pasukan penjaga perdamaian yang menjalankan mandat dari Dewan Keamanan PBB.
Sebelumnya, pada 28 Agustus, Dewan Keamanan PBB telah memperpanjang mandat UNIFIL untuk terakhir kalinya sebelum penarikan pasukan. Resolusi 2790, yang disetujui secara bulat oleh 15 anggota dewan, memperpanjang mandat tersebut hingga 31 Desember 2026. Setelah itu, UNIFIL akan ditarik secara bertahap dalam jangka waktu satu tahun.
Resolusi itu juga mendesak Israel agar menarik pasukannya ke utara Garis Biru serta mencabut zona penyangga (buffer zone) yang diberlakukan di area utara garis tersebut.