Ntvnews.id, Jakarta - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan pada Rabu, 27 Agustus 2025 bahwa anak-anak Palestina di Jalur Gaza akan kehilangan akses pendidikan selama tiga tahun berturut-turut akibat blokade dan agresi yang masih berlangsung dari Zionis Israel.
Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, menyampaikan dalam konferensi pers Rabu malam bahwa dengan semakin dekatnya tahun ajaran baru, "anak-anak Gaza akan kehilangan kesempatan belajar untuk tahun ketiga berturut-turut. Pendidikan adalah hak fundamental dan tidak ada anak yang boleh kehilangan hak tersebut."
Dujarric menegaskan pentingnya perlindungan hak pendidikan bagi anak-anak di Gaza. Ia juga menekankan perlunya membuka kembali sekolah-sekolah agar anak-anak Palestina bisa mendapatkan hak mereka untuk belajar.
Selain itu, juru bicara PBB itu memperingatkan bahwa situasi ini "mengancam masa depan seluruh generasi di Gaza."
Sebelumnya, Badan Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Kawasan Timur Tengah (UNRWA) melaporkan pada Sabtu, 16 Agustus 2025 melalui media sosial X bahwa satu juta perempuan dan anak perempuan di Gaza menghadapi kelaparan massal, kekerasan, dan pelecehan.
"Kelaparan menyebar dengan cepat di Gaza. Perempuan dan anak perempuan terpaksa mengambil strategi bertahan hidup yang semakin berbahaya, seperti keluar mencari makanan dan air dengan risiko yang sangat tinggi untuk kehilangan nyawa," ujar UNRWA.
(Sumber: Antara)