Ntvnews.id, Gaza - Sumber medis di Jalur Gaza melaporkan sebanyak 10 warga Palestina, termasuk dua anak, meninggal dunia dalam sehari akibat kelaparan dan gizi buruk. Dengan tambahan itu, jumlah total korban mencapai 313 jiwa, terdiri dari 119 anak.
Dilansir dari Anadolu, Kamis, 28 Agustus 2025, situasi kemanusiaan di Jalur Gaza kian memburuk karena blokade serta keterbatasan pasokan makanan dan obat-obatan. Kondisi darurat pangan ini tidak lepas dari perang genosida yang dilakukan Israel sejak 7 Oktober 2023.
Sejak 2 Maret 2025, Israel menutup seluruh jalur penyeberangan menuju Gaza, sehingga hampir seluruh bantuan pangan dan medis tidak dapat masuk. Penutupan itu mempercepat penyebaran kelaparan di wilayah tersebut.
Baca Juga: Presiden Majelis Umum PBB Kutuk Serangan Israel ke RS Nasser di Gaza
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) memperingatkan, kasus malnutrisi pada anak di bawah lima tahun meningkat dua kali lipat sepanjang Maret hingga Juni akibat blokade yang terus berlanjut.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyatakan, tingkat malnutrisi di Gaza telah mencapai level yang sangat mengkhawatirkan, dengan hampir satu dari lima balita di Kota Gaza mengalami gizi buruk akut.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel sebagai pihak pendudukan terus melakukan tindakan genosida di Jalur Gaza, mencakup pembunuhan terencana, kelaparan, penghancuran infrastruktur, hingga pengusiran paksa semua bertentangan dengan seruan komunitas internasional serta putusan Mahkamah Internasional yang menuntut penghentian kekerasan.