Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Palestina Mahmoud Abbas menegaskan bahwa kebutuhan paling mendesak saat ini adalah tercapainya gencatan senjata permanen serta terbukanya akses bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Ia menuduh Israel sengaja menimbulkan kelaparan untuk memaksa rakyat Palestina meninggalkan tanah mereka.
Dalam pidatonya pada acara wisuda Yayasan Mahmoud Abbas di Beirut, Kamis, Abbas menekankan bahwa Palestina memiliki legitimasi penuh untuk memimpin di Gaza dan harus diberi kewenangan secara menyeluruh dalam pemerintahan maupun rekonstruksi wilayah tersebut.
Baca Juga: Presiden Palestina Mahmoud Abbas Kunjungi Inggris, Bahas Gaza dan Solusi Dua Negara
Ia menambahkan, Israel perlu menarik seluruh pasukannya dan menghentikan agresi, termasuk di Tepi Barat dan Yerusalem yang disebut sebagai kota suci bagi umat Islam dan Kristen.
Abbas juga menyoroti dukungan komunitas internasional terhadap hak Palestina mendirikan negara merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota, serta menjamin hak para pengungsi untuk kembali.
Baca Juga: PM Inggris dan Presiden Palestina Mahmud Abbas Bertemu, Ada Apa?
Lebih jauh, ia menyampaikan dukungan bagi stabilitas Lebanon dan menegaskan bahwa keberadaan pengungsi Palestina di negara itu seharusnya menjadi pilar stabilitas, bukan sumber konflik.
Dalam kesempatan tersebut, Abbas menyampaikan apresiasinya atas dukungan Lebanon terhadap Yayasan Mahmoud Abbas, khususnya dalam bidang pendidikan.
(Sumber: Antara)
Arsip - Presiden Palestina Mahmoud Abbas. (ANTARA)