PM Palestina Ungkap Komite Internal Bakal Kelola Gaza Usai Gencatan Senjata

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 19 Agu 2025, 07:08
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Seorang gadis terlihat di antara puing-puing setelah pemboman Israel di kamp pengungsi Maghazi, Jalur Gaza tengah, pada 3 Januari 2025. Seorang gadis terlihat di antara puing-puing setelah pemboman Israel di kamp pengungsi Maghazi, Jalur Gaza tengah, pada 3 Januari 2025. (ANTARA)

Ntvnews.id, GazaPerdana Menteri Palestina, Mohammad Mustafa, menyatakan bahwa sebuah komite sementara akan ditunjuk untuk mengelola Jalur Gaza setelah adanya kesepakatan gencatan senjata.

“Komite Pengelola Gaza yang segera diumumkan merupakan badan interim di bawah kewenangan pemerintah Palestina,” ujar Mustafa dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, di perbatasan Rafah, dikutip dari Anadolu, Selasa, 19 Agustus 2025.

Ia menegaskan, Gaza adalah bagian tak terpisahkan dari Palestina, dan pemerintahannya adalah satu-satunya otoritas sah yang berwenang mengatur wilayah tersebut. Mustafa juga menolak keras serangan Israel yang dijadikan alasan bagi pihak lain, baik domestik maupun asing, untuk memaksakan pengaturan sepihak atas Gaza.

Baca Juga: Warga Israel Demo Besar-besaran Minta Akhiri Perang di Gaza

Lebih jauh, Mustafa menyampaikan bahwa pihaknya tengah bekerja sama dengan Mesir untuk menggelar konferensi rekonstruksi Gaza “dalam waktu dekat.” Ia mengkritik penutupan perbatasan Rafah oleh Israel yang dinilainya sebagai upaya “membuat rakyat Palestina kelaparan guna memaksa mereka meninggalkan tanah mereka.”

Di sisi lain, Kabinet Keamanan Israel pada 8 Agustus telah menyetujui rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menduduki Gaza secara bertahap. Tahap awal difokuskan pada Kota Gaza dengan mengusir hampir satu juta warga ke selatan, mengepung kota, serta menggempur permukiman. Fase berikutnya mencakup penguasaan kamp pengungsi di wilayah tengah, yang sebagian besar sudah hancur akibat bombardemen.

Baca Juga: Warga Gaza Hadapi Krisis Air yang Mematikan

Sejak pecahnya perang pada Oktober 2023, lebih dari 61.900 warga Palestina dilaporkan tewas akibat operasi militer Israel, mendorong Gaza ke ambang krisis kelaparan.

November tahun lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang serta kejahatan terhadap kemanusiaan. Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait perang di Gaza.

x|close