Ntvnews.id, Gaza - Hamas dilaporkan menerima usulan baru terkait gencatan senjata di Jalur Gaza pada Senin, 18 Agustus 2025.
"Hamas telah memberikan jawabannya kepada para mediator, menegaskan bahwa mereka bersama faksi-faksi lain menyetujui proposal gencatan senjata terbaru tanpa mengajukan perubahan apa pun," ungkap seorang sumber dari Hamas yang enggan disebutkan namanya, dikutip dari AFP, Selasa, 19 Agustus 2025.
Seorang sumber Palestina yang mengetahui jalannya perundingan menyebut, para mediator kemungkinan segera mengumumkan tercapainya kesepakatan serta menentukan waktu dimulainya kembali negosiasi. Ia juga menambahkan bahwa Hamas dan kelompok-kelompok terkait telah memperoleh jaminan atas pelaksanaan perjanjian, disertai komitmen untuk melanjutkan pembicaraan menuju solusi jangka panjang.
Baca Juga: 2 Benteng Hamas Disebut PM Israel Bakal Dihancurkan, Apa Itu?
Hingga kini belum ada komentar resmi dari pemerintah Israel mengenai perkembangan terbaru tersebut.
Mesir dan Qatar, dengan dukungan Amerika Serikat, sebelumnya berulang kali mencoba menengahi gencatan senjata, namun upaya itu masih menemui kegagalan.
Perang yang telah berlangsung hampir dua tahun itu menimbulkan krisis kemanusiaan parah di Gaza. Menurut pejabat Palestina, mediator sempat mengajukan rencana gencatan senjata selama 60 hari, disertai pembebasan sandera dalam dua tahap.
Sementara itu, serangan Israel di Gaza terus berlanjut dan telah merenggut lebih dari 62 ribu korban jiwa sejak 2023 hingga Jumat, 15 Agustus 2025. Israel bahkan sempat mendorong relokasi warga Palestina ke bagian selatan Gaza dengan alasan kawasan itu akan dijadikan medan pertempuran. Usulan tersebut ditolak oleh Hamas yang menyebutnya sebagai "tipu daya terang-terangan" untuk menutupi aksi kekerasan yang dilakukan pasukan Israel.