Ntvnews.id, Texas - Seorang pria bersenjata melakukan penembakan di area parkir toko Target di Austin, ibu kota Texas, Amerika Serikat, yang menewaskan dua orang dewasa dan seorang anak. Setelah membunuh korban-korbannya, pelaku mencuri dua mobil dalam upaya melarikan diri sebelum akhirnya ditangkap polisi.
Kepala Kepolisian Austin, Lisa Davis, menyebut tersangka adalah pria berusia 30-an dengan "riwayat gangguan kesehatan mental." Polisi masih menyelidiki motif aksinya.
Dilansir dari AFP, Rabu, 13 Agustus 2025, Davis dalam konferensi pers menjelaskan bahwa pelaku melarikan diri dari lokasi menggunakan mobil curian, menabrakkan kendaraan tersebut, lalu mencuri mobil lain dari sebuah dealer. Ia kemudian ditangkap di Austin selatan, sekitar 32 kilometer dari lokasi kejadian.
Baca Juga: 8 Tewas Dalam Aksi Penembakan Brutal di Bar
Petugas yang menanggapi laporan pada Senin, 11 Agustus 2025, sekitar pukul 14.15 waktu setempat menemukan tiga korban tertembak di area parkir Target. Davis mengatakan mereka menduga salah satu korban adalah pemilik mobil yang dicuri di lokasi tersebut.
Berdasarkan keterangan Layanan Medis Darurat (EMS) Austin-Travis County, satu orang dewasa dan seorang anak tewas di tempat, sementara seorang dewasa lainnya meninggal setelah dibawa ke rumah sakit. Satu orang lagi dirawat karena masalah medis ringan yang tidak terkait luka tembak.
"Ini adalah hari yang sangat menyedihkan bagi Austin. Ini adalah hari yang sangat menyedihkan bagi kita semua dan belasungkawa saya sampaikan kepada keluarga korban," kata Davis, seraya menambahkan bahwa dirinya belum bisa membeberkan detail mengenai para korban.
Baca Juga: 8 Orang Tewas dalam Aksi Penembakan Brutal di Sekolah
Wali Kota Austin, Kirk Watson, melalui unggahan di X, menyampaikan bahwa "hatinya bersama para korban dan keluarga mereka" serta menegaskan, "meskipun ini masih merupakan investigasi yang aktif dan sedang berlangsung, yang ingin saya katakan adalah bahwa ini adalah tindakan kekerasan senjata yang memuakkan dan pengecut."
Peristiwa ini terjadi hanya dua minggu setelah serangan di sebuah toko Walmart di Michigan pada 26 Juli lalu, ketika seorang pria menikam 11 orang di Traverse City. Pelaku serangan tersebut telah didakwa atas tuduhan terorisme dan beberapa percobaan pembunuhan.