Capres Kolombia Meninggal Dunia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Agu 2025, 07:37
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Ilustrasi mayat. Ilustrasi mayat. (Antara)

Ntvnews.id, Bogota - Senator Kolombia sekaligus calon presiden Miguel Uribe Turbay meninggal dunia pada Senin, 11 Agustus 2025, dua bulan setelah ia ditembak di kepala saat menghadiri acara kampanye. Uribe berpulang pada usia 39 tahun, sebagaimana disampaikan pihak keluarga dan rumah sakit yang merawatnya.

Dilansir dari Reuters, Selasa, 12 Agustus 2025, Politisi oposisi sayap kanan tersebut ditembak pada 7 Juni lalu di Bogota ketika sedang berpidato di sebuah acara kampanye, sebuah serangan yang mengguncang masyarakat Kolombia.

Istri Uribe, Maria Claudia Tarazona, mengumumkan kabar duka itu melalui media sosial.

Baca Juga: Ngeri, Mafia Ingin Tembak Pesawat Presiden Kolombia dengan Rudal

“Saya memohon kepada Tuhan untuk menunjukkan jalan agar saya bisa belajar hidup tanpamu. Beristirahatlah dengan damai, cinta dalam hidupku, aku akan menjaga anak-anak kita,” tulis Maria, dikutip dari The Korea Times.

Rumah Sakit Santa Fe Foundation di Bogota, tempat para pendukung rutin menggelar doa bersama selama masa perawatan, melaporkan pada akhir pekan lalu bahwa kondisi Uribe memburuk akibat pendarahan pada sistem saraf pusat.

Mantan Presiden Kolombia Alvaro Uribe, pemimpin partai Centro Democrático yang menaungi sang senator (tanpa hubungan keluarga dengannya), menulis di X bahwa “kejahatan menghancurkan segalanya; mereka membunuh harapan.”

“Perjuangan Miguel semoga menjadi cahaya yang menerangi jalan yang benar bagi Kolombia,” tambahnya.

Baca Juga: Bentrokan di Kolombia, Lebih dari 80 Tewas dan Ribuan Mengungsi

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio juga menyampaikan belasungkawa melalui X. “Amerika Serikat berdiri bersama keluarganya dan rakyat Kolombia, baik dalam berduka maupun menuntut keadilan bagi para pelaku.”

Hingga kini, enam orang telah ditangkap terkait insiden tersebut, termasuk dua pria yang disebut kejaksaan bertemu di Medellin untuk merencanakan pembunuhan. Seorang remaja 15 tahun yang diduga sebagai pelaku penembakan ditangkap hanya beberapa jam setelah kejadian, namun polisi masih memburu “aktor intelektual” di balik serangan tersebut.

Dalam video penangkapan remaja itu pada Juni, yang telah diverifikasi secara independen oleh Reuters, ia terdengar berteriak bahwa dirinya dibayar oleh seorang bandar narkoba lokal.

Pemerintah Kolombia menawarkan hadiah hingga 3 miliar peso (sekitar Rp11,4 miliar) bagi siapa pun yang memberikan informasi yang dapat membantu mengidentifikasi dan menangkap pelaku. Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Emirat Arab turut mendukung proses investigasi ini.

x|close