Ntvnews.id, Washington DC - Seorang pria bersenjata menembak mati seorang polisi di dekat markas besar Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Atlanta, Amerika Serikat, sebelum akhirnya ditemukan tewas di lokasi kejadian.
Pihak kepolisian menyatakan bahwa tidak ada korban lain yang tewas atau terluka dalam insiden penembakan yang terjadi pada Jumat , 8 Agustus 2025 sore waktu setempat, di mana beberapa tembakan dilepaskan di area kampus CDC.
"Para petugas tiba menemukan seorang polisi DeKalb County yang terluka parah dan sudah meninggal," kata Kepala Kepolisian Atlanta, Darin Schierbaum, dalam konferensi pers yang dikutip dari AFP, Senin, 11 Agustus 2025.
Baca Juga: Pengadilan Militer Palembang Gelar Sidang Perdana Kasus Penembakan Polisi oleh Oknum TNI
Korban diidentifikasi sebagai David Rose (33), anggota Departemen Kepolisian DeKalb County. Menurut keterangan resmi departemen, Rose meninggalkan seorang istri yang sedang hamil serta dua anak.
Identitas pelaku penembakan belum diumumkan. Schierbaum menuturkan penyelidikan masih berada pada tahap awal, sehingga belum dapat memberikan komentar terkait laporan CNN dan New York Times yang menyebut pelaku menyalahkan vaksin virus corona atas penyakit yang dideritanya, meski detail penyakit tersebut tidak dijelaskan.
Baca Juga: Pemerintah Tawarkan Imbalan yang Bisa Menangkap Pelaku Penembakan Kandidat Capres Kolombia
Menurut laporan kedua media itu, ayah pelaku telah melaporkan ke pihak berwenang pada Jumat pagi bahwa anaknya memiliki keinginan untuk bunuh diri.
Penembakan dilaporkan dimulai sebelum pukul 17.00 waktu setempat (21.00 GMT) di sekitar kampus CDC dan sebuah apotek. Tersangka, yang diyakini bertindak sendirian, ditemukan meninggal di lantai dua apotek CVS dengan luka tembak yang diduga dilakukan sendiri.
"Penembak telah meninggal dunia, dan kami tidak memiliki warga sipil yang tertembak dalam insiden penembakan aktif ini," kata Wali Kota Atlanta Andre Dickens kepada awak media.