Emosi Meledak, Ayah Prada Lucky Ancam Bakar Merah Putih: Nyawa Bayar Nyawa!

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Agu 2025, 15:26
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ayah Prada Lucky Emosi Ayah Prada Lucky Emosi (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Suasana duka berubah menjadi luapan emosi ketika Sersan Mayor Christian Namo, ayah dari mendiang Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23), menyampaikan kemarahannya atas kematian tragis anaknya.

Dengan suara lantang dan mata berkaca-kaca, Christian menuntut keadilan ditegakkan dan menegaskan bahwa jika keadilan tidak datang, ia siap membakar bendera merah putih dan membubarkan negara.

Prada Lucky, prajurit TNI dari Teritorial Pembangunan 834 Wakanga Mere Nagekeo, meninggal dunia pada Rabu, 6 Agustus 2025 usai menjalani perawatan intensif di ICU RSUD Aeramo Mbay, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur. Ia diduga menjadi korban penganiayaan oleh seniornya di dalam kesatuan. Luka lebam ditemukan di tubuhnya.

Di tengah suasana duka di rumah keluarga di Kupang, dengan peti jenazah anaknya yang dibungkus bendera merah putih di belakangnya, Christian menyampaikan kemarahannya tanpa tedeng aling-aling.

"Merah putih bakar aja, bakar ini merah putih (sambil memperlihatkan warna merah putih di lengan kanan seragam TNI yang dipakainya). Bubarkan negara. Percuma Indonesia, bubar, bubarkan Indonesia. Merah putih saya pakai buat apa, bubarkan Indonesia ini, nggak usah jadi negara, tentara yang omong, bukan kaleng-kaleng," tegasnya.

Christian tidak hanya menumpahkan kesedihannya sebagai orang tua, tetapi juga mempertanyakan masa depan anak-anak lainnya. Ia menunjuk dua anak kecilnya sambil bertanya.

"Ini anak saya, lihat ini. Apa perlu korban terus," ujarnya dengan nada getir.

Kemarahan Christian tidak hanya tertuju pada pelaku, tetapi juga pada sistem yang menurutnya gagal melindungi prajurit muda. Ia menegaskan bahwa tak ada satu pun pihak yang bisa membungkamnya.

"Nggak ada yang berani tutup mulut saya, siapapun itu gak ada yang berani. Untuk kebenaran dan keadilan, berani sentuh saya, nyawa saya taruhan," katanya.

Christian menegaskan bahwa perjuangan untuk keadilan akan terus ia lakukan selama hayat masih dikandung badan. Baginya, persoalan ini hanya akan selesai ketika ia sudah tiada.

"Saya mati dulu baru masalah ini selesai. Selama saya hidup saya kejar terus. Kalau sempat tidak dapat keadilan, Indonesia bubar, merah putih (tunjuk merah putih di seragam TNI), bakar aja, bakar ini merah putih, bubarkan negara," ujarnya lagi.

Ia juga menyampaikan tantangan terbuka bagi siapa pun yang mencoba membungkamnya.

"Siapa yang berani tes mulut saya, ayo mari sini saya lawan. Demi keadilan saya mengurus keadilan dan kebenaran. Saya tentara, silahkan jalur tentara mengurus keadilan. Saya pakai jalur hak asasi saya sebagai manusia. Silahkan kau lawan, kau mau tentara, mau apa, lawan saya," lanjutnya dengan nada tinggi.

Dalam tuntutannya, Christian meminta agar para pelaku dijatuhi hukuman mati. Ia tak ingin ada lagi "Lucky-Lucky" lain di tubuh TNI.

"Dengar baik-baik, merah putih bubarkan aja, saya tanggung jawab, merah putih bubarkan aja, negara Indonesia bubarkan saja kalau keadilan memang tidak akan terjadi dan nyawa saya taruhan. Ingat baik-baik ya, ini kata keras, saya tentara, tentara merah putih, jiwa saya merah putih, bukan kaleng-kaleng," katanya.

"Nyawa dibayar nyawa itu masih kecil, saya tunggu keadilan, kalau bisa semua dihukum mati. Satu catatan, biar tidak ada Lucky-Lucky yang lain. Ingat baik-baik, anak tentara aja dibunuh kok, bagaimana mau yang lain," tutupnya.

Sementara itu, empat prajurit TNI telah diamankan oleh Polisi Militer (POM) terkait dugaan keterlibatan dalam kasus ini. Penyelidikan tengah berjalan, namun di tengah proses itu, suara lantang seorang ayah yang kehilangan anaknya terus menggema, menuntut keadilan yang sebenarnya.

 e

x|close