Zelensky Sebut Bisa Hadir Saat Trump-Putin Bertemu

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Agu 2025, 07:55
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Arsip foto - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Minggu, 10 Agustus 2025. Arsip foto - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Minggu, 10 Agustus 2025. (ANTARA)

Ntvnews.id, Kyiv - Utusan Amerika Serikat (AS) untuk aliansi NATO menyatakan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berpeluang hadir dalam pertemuan puncak antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang akan berlangsung pekan ini di Alaska.

Sebelumnya, Kremlin menolak memberikan tanggapan atas usulan Washington terkait pertemuan trilateral Trump, Putin, dan Zelensky. Moskow hanya memastikan adanya pertemuan antara Putin dan Trump, yang akan menjadi pertemuan pertama kedua pemimpin sejak 2021, ketika mantan Presiden Joe Biden bertemu Putin di Jenewa, Swiss.

Dilansir dari AFP, Selasa, 12 Agustus 2025, menyebut kemungkinan hadirnya Zelensky dalam pertemuan Trump-Putin tersebut, disampaikan oleh Duta Besar AS untuk NATO, Matthew Whitaker, saat menjawab pertanyaan CNN terkait peluang Zelensky ikut serta dalam pertemuan yang dijadwalkan pada 15 Agustus mendatang.

Baca Juga: Zelenskyy Khawatir Pertemuan Trump–Putin di Alaska Digelar Tanpa Ukraina

"Iya, saya meyakini itu dimungkinkan," ujar Whitaker.

"Tentu saja, tidak mungkin ada kesepakatan yang tidak disetujui oleh semua pihak yang terlibat. Dan, maksud saya, sangat jelas, mengakhiri perang ini merupakan prioritas tinggi," tambahnya.

Rencana pertemuan tanpa melibatkan Zelensky sebelumnya menimbulkan kekhawatiran bahwa kesepakatan yang dihasilkan bisa memaksa Ukraina menyerahkan sebagian besar wilayahnya—sebuah gagasan yang telah ditolak mentah-mentah oleh Uni Eropa. Para pemimpin Eropa juga menyerukan agar Kyiv dilibatkan langsung dalam negosiasi Trump-Putin.

Zelensky, melalui pernyataan di media sosial akhir pekan lalu, menegaskan bahwa "keputusan tanpa Ukraina" tidak akan membawa perdamaian, sekaligus kembali menolak menyerahkan wilayah negaranya kepada Rusia.

Baca Juga: Lebih dari 500 Drone Rusia Hantam Ukraina

"Rakyat Ukraina tidak akan menyerahkan tanah mereka kepada penjajah," tegasnya.

"Keputusan apa pun yang berlawanan dengan kami, keputusan apa pun tanpa Ukraina, juga merupakan keputusan yang menentang perdamaian. Keputusan itu tidak akan mencapai apa pun," lanjut Zelensky, seraya menekankan bahwa perang "tidak dapat diakhiri tanpa kami, tanpa Ukraina".

Whitaker juga menegaskan bahwa keputusan akhir soal kehadiran Zelensky di pertemuan puncak itu sepenuhnya ada di tangan Trump.

"Jika dia berpikir itu skenario terbaik untuk mengundang Zelensky, maka dia akan melakukannya," ujarnya, sambil menambahkan bahwa "belum ada keputusan yang dibuat hingga saat ini". jelasnya.

x|close