Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto memberikan penjelasan terbaru terkait operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan lembaganya di wilayah Sulawesi Tenggara.
"Ada beberapa pihak, yakni swasta dan PNS (pegawai negeri sipil) yang diamankan," ujar Setyo saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis, 7 Agustus 2025.
Setyo menyatakan bahwa saat ini KPK baru bisa mengonfirmasi bahwa OTT memang telah dilakukan, namun belum menyampaikan secara rinci siapa saja pihak yang terlibat dalam operasi tersebut.
Pernyataan ini disampaikan sebagai tanggapan atas beredarnya kabar yang menyebut bahwa Bupati Kolaka Timur, Abdul Azis, turut diamankan dalam OTT itu.
Sebelumnya, pada Kamis siang, Setyo juga menyebut bahwa OTT yang tengah dijalankan tim KPK di Sulawesi Tenggara masih berlangsung dan proses penanganannya masih berjalan.
Dalam pernyataan terpisah, Juru Bicara KPK Budi Prasetyo turut mengonfirmasi bahwa OTT memang sedang dilakukan di wilayah tersebut.
"Tim masih di lapangan. Nanti akan kami update (beri tahu, red.) kembali siapa saja yang diamankan, barang apa saja yang diamankan, termasuk terkait dengan perkara apa. Nanti kami akan update kembali," kata Budi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis.
Sementara itu, Bupati Kolaka Timur Abdul Azis membantah kabar bahwa dirinya ikut tertangkap dalam OTT tersebut.
"Alhamdulillah hari ini saya ada di samping Ahmad Sahroni (Wakil Ketua Komisi III DPR RI) dalam kondisi baik dan siap untuk menghadiri Rakernas NasDem," ujar Azis di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis.
Di sisi lain, Kepala Bidang Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kolaka Timur, Sukri, membenarkan bahwa ada penyegelan di beberapa ruang kerja di lingkungan pemerintah daerah. Penyegelan tersebut mencakup ruangan Kepala Dinas Kesehatan serta ruang kerja Bupati Kolaka Timur, yang dilakukan pada Kamis ini.
(Sumber: Antara)