Kemenekraf Dorong Akselerasi Industri Film Melalui Program AKTIF

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Agu 2025, 15:11
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya. (ANTARA/HO-Kementerian Ekraf) Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya. (ANTARA/HO-Kementerian Ekraf) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) terus mendorong percepatan pengembangan industri film nasional melalui pembukaan akses pasar dan jalur distribusi di kawasan Asia Tenggara, lewat inisiatif bertajuk Program Akselerasi Kreatif (AKTIF).

Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menyatakan bahwa AKTIF untuk subsektor film merupakan bentuk nyata sinergi hexahelix, yakni kolaborasi antara pemerintah dan industri media demi memajukan industri film tanah air.

"Ekonomi kreatif tidak hanya lahir dari ide, tetapi bertumbuh dari kolaborasi. Film sebagai medium ekspresi kreatif harus dikembangkan dengan dukungan nyata dari ekosistem, termasuk media sebagai mitra strategis," ujar Riefky dalam keterangan resminya, Kamis, 7 Agustus 2025.

Ia juga menekankan bahwa film-film karya sineas lokal memiliki potensi besar untuk menembus pasar nasional maupun global.

Baca Juga: Kemenparekraf dan PCO Jalin Sinergi Komunikasi untuk Majukan Ekonomi Kreatif Nasional

"Melalui program ini, kami ingin membawa mereka menembus batas, memperluas jejaring, serta mengakses kanal distribusi yang lebih luas dan berdaya saing," lanjutnya.

Program AKTIF subsektor film yang dijalankan sepanjang Juni 2025 mencakup sejumlah kegiatan seperti kurasi, pelatihan, distribusi, dan promosi. Fase kurasi dan pelatihan difasilitasi oleh Indonesia Digital Media Institute (Indepark Institute), unit pendidikan milik Emtek, yang menggandeng para mentor profesional dari industri media digital.

Sebanyak delapan film hasil karya peserta program akan mendapatkan kesempatan eksklusif untuk ditayangkan di platform Vidio. Sementara itu, kegiatan promosi konten akan didukung langsung oleh unit bisnis Emtek Digital (EMD).

Beberapa film lokal yang sudah tersedia di platform Vidio.com antara lain “Gadis dan Penatu”, “Noda-Noda Seragam”, dan “Wong Telu.”

Baca Juga: Nadiem Penuhi Panggilan KPK, Kasus Google Cloud di Kemendikbudristek

Kementerian Ekonomi Kreatif bersama Emtek menegaskan komitmennya terhadap skema monetisasi yang adil, dengan memastikan transparansi dan keadilan dalam sistem bagi hasil bersama para kreator.

"Subsektor film adalah wajah budaya sekaligus tulang punggung ekonomi kreatif ke depan. Lewat program ini, kami dorong lebih banyak karya yang tak hanya ditonton, tapi juga menjadi penggerak ekonomi baru dari sektor kreatif," ungkap Teuku Riefky.

Selain itu, Kemenekraf juga tengah mendorong agar program fasilitasi dan pembinaan bagi sineas lokal dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, demi menjadikan industri film sebagai motor pertumbuhan ekonomi daerah.

(Sumber: Antara)

x|close