Ntvnews.id, Jakarta – Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menekankan pentingnya pelestarian situs-situs prasejarah di Indonesia, termasuk Situs Gua Harimau di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan.
Dalam upaya pelestarian, Menbud mendorong peneliti dan arkeolog untuk melakukan penelitian sekaligus memanfaatkan teknologi mutakhir dalam meneliti temuan bersejarah.
“Mungkin nanti kita bisa lakukan sebuah ekspedisi, ekskavasi, termasuk juga pendalaman terhadap penelitian yang ada di gua ini, sehingga kita bisa mendapatkan informasi yang lebih utuh. Untuk Gua Harimau sendiri, kita perlu melakukan satu carbon dating (penanggalan radiokarbon) terhadap lukisan gua, sehingga kita tahu persis berapa usianya," kata Menbud dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa, 21 Oktober 2025.
Fadli menegaskan bahwa Kementerian Kebudayaan terus menguatkan posisi museum dan situs budaya sebagai etalase budaya Indonesia.
Baca Juga: Ungkap Misteri Gunung Padang, Kemenbud Kerahkan 10 Ahli ke Cianjur
Ia juga menjelaskan bahwa Situs Gua Harimau merupakan situs arkeologi yang sangat berharga bagi bangsa. Artefak-artefak yang ditemukan di area tersebut menunjukkan bahwa Gua Harimau menjadi bagian penting dari perjalanan peradaban di Ogan Komering Ulu.
“Di sini banyak temuan-temuan, baik fosil tulang manusia, ada 82 sejauh ini yang ditemukan, itu masih relatif di permukaan. Dan juga ada gambar-gambar lukisan di dinding gua purba, atau yang disebut sebagai cave painting atau rock art,” jelasnya.
Fadli menambahkan bahwa temuan-temuan tersebut merupakan hasil penelitian Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas), yang kini telah bergabung dalam BRIN.
Baca Juga: Kemenbud Lakukan Penataan Ulang Situs Megalitikum Gunung Padang untuk Pulihkan Bentuk Asli
“Penemuan di sini menjelaskan penghuni gua lebih tua dari komunitas Austro Melanesia, dan juga banyak ditemukan artefak logam tertua yang terdokumentasi, seperti kapak corong perunggu, temuan besi, batu, dan juga berbagai macam artefak lain,” tambahnya.
Selain itu, Menbud menyoroti pentingnya menciptakan ekosistem berkelanjutan antara museum dan situs prasejarah agar menjadi wadah pengembangan budaya bagi masyarakat sekitar.
“Museum yang sudah lama harus kita lakukan aktivasi. Kita bisa melakukan aktivitas-aktivitas di sini, seperti pameran kontemporer dan juga kegiatan-kegiatan lain,” tutup Menbud Fadli.
(Sumber: Antara)