Kemenbud Lakukan Penataan Ulang Situs Megalitikum Gunung Padang untuk Pulihkan Bentuk Asli

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Okt 2025, 19:11
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Kebudayaaan Fadli Zon saat melihat langsung penataan ulang Situs Meghalit Gunung Padang di Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (8/10/2025). Menteri Kebudayaaan Fadli Zon saat melihat langsung penataan ulang Situs Meghalit Gunung Padang di Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (8/10/2025). (ANTARA)

Ntvnews.id, Cianjur - Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) melakukan penataan ulang atau restrukturisasi terhadap Situs Megalitikum Gunung Padang di Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur. Langkah ini bertujuan untuk memunculkan kembali bentuk asli situs yang mendekati kondisi saat pertama kali dibangun pada masa lampau.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon di Cianjur, Rabu, 8 Oktober 2025 mengatakan bahwa penelitian dan pemugaran dilakukan secara berkesinambungan. Hasil dari setiap tahap pemugaran akan langsung dijadikan bahan penelitian lanjutan dengan melibatkan berbagai bidang keilmuan dan keahlian.

“Pemugaran dan penelitian dilakukan tim ahli dari berbagai bidang keilmuan terus dilakukan serta dilanjutkan hingga tuntas sesuai yang disampaikan Ketua Tim arkeolog akan berjalan secara berkesinambungan termasuk melibatkan warga sekitar sebagai pembantu tim,” ujarnya.

Baca Juga: Kemenbud Pastikan Pemulihan Museum Bhagawanta Kediri Pasca Kerusakan Akibat Unjuk Rasa

Tahap awal penataan ulang dilakukan di bagian samping hingga teras 5 dan 4 karena area tersebut rentan mengalami longsor atau pergeseran tanah. Penataan ini bertujuan memperkuat struktur punden berundak yang telah mengalami perubahan akibat usia dan faktor cuaca.

Bebatuan yang bergeser dan tertutup tanah dibersihkan agar pondasi dari struktur punden berundak—yang disebut sebagai piramida asli Indonesia—dapat terlihat jelas. Setelah itu, restrukturisasi akan dilanjutkan ke teras utama lainnya untuk memastikan bentuk awal bangunan situs.

“Setelah ditata ulang dan dibersihkan akan terlihat struktur dari bangunannya dan dilakukan sangat hati-hati memperhatikan musim hingga cuaca, karena situs dibangun di atas bukit yang rawan longsor,” kata Fadli Zon.

Ia berharap restrukturisasi dan pemugaran ini dapat menghasilkan bentuk utuh Gunung Padang sebagai warisan piramida asli Indonesia. Menurutnya, para ahli telah melakukan banyak kajian, termasuk pemeriksaan hingga ke kedalaman beberapa meter, guna memahami struktur aslinya.

Baca Juga: Menkop Dukung Koperasi Kelola Izin Tambang Rakyat

Hasil penelitian tersebut akan digunakan untuk menyusun kembali bentuk asli bangunan sebagaimana saat pertama kali didirikan. Pasalnya, kondisi saat ini sudah banyak berubah akibat faktor alam dan bencana.

“Kemungkinan besar bentuk asli pundak berundak Gunung Padang sudah banyak berubah dari bentuk aslinya, termasuk banyak yang tertimbun akibat bencana alam, sehingga ke depan kita dapat mengembalikan bentuk aslinya,” ujar Fadli Zon.

(Sumber: Antara)

 
 
 
x|close