Bea Cukai Sita 1 Miliar Batang Rokok Ilegal hingga November 2025

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Des 2025, 18:10
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi kemasan rokok. Ilustrasi kemasan rokok. (Ntvnews.id)

Ntvnews.id, Jakarta - Bea Cukai menindak terhadap rokok ilegal mencapai sekitar 1 miliar batang atau meningkat 34,9 persen secara tahunan, yang didominasi jenis sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM). 

Hal tersebut berdasarkan hasil 17.641 penindakan rokok ilegal hingga November 2025. 

"Pengawasan merupakan bagian dari komitmen melindungi masyarakat dan mengamankan perekonomian nasional dari peredaran barang ilegal," ucap Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo dalam keterangan tertulisnya, Rabu 24 Desember 2025.

Kemudian penindakan narkotika mampu menindak barang bukti seberat 18,3 ton atau melonjak 157,4 persen (yoy), dengan dominasi ganja dan sabu.

Baca juga: Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus bagi Rokok Ilegal Domestik

"Seluruh capaian ini mencerminkan sinergi yang semakin kuat antara Bea Cukai, aparat penegak hukum, dan masyarakat,” tegas Budi.

Hingga November 2025, penerimaan kepabeanan dan cukai tercatat sebesar Rp269,4 triliun atau 86,8 persen dari Outlook (Lapsem), tumbuh 4,5 persen secara tahunan. 

Bea masuk terealisasi Rp44,9 triliun atau 84,9 persen dari target APBN, meskipun terkontraksi 5,8 persen (yoy) akibat penurunan bea masuk komoditas pangan dan utilisasi fasilitas free trade agreement (FTA).

Sebaliknya, bea keluar menunjukkan lonjakan signifikan dengan realisasi Rp26,3 triliun atau 589 persen dari target APBN, tumbuh 52,2 persen (yoy). 

Baca juga: Dunia Usaha Apresiasi Keputusan Menkeu Tak Naikkan Cukai Rokok 2026, Ekonom Minta Pengawasan Rokok Ilegal Diperketat

Sementara itu, penerimaan cukai mencapai Rp198,2 triliun atau 81,2 persen dari target APBN, tumbuh 2,8 persen (yoy), di tengah penurunan produksi hasil tembakau menjadi 285 miliar batang.

x|close