Ntvnews.id, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin 24 November 2025 bergerak menguat di tengah pelaku pasar mencermati arah kebijakan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.
Dikutip dari Antara, IHSG dibuka menguat 43,94 poin atau 0,52 persen ke posisi 8.458,29.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,76 poin atau 0,56 persen ke posisi 850,44.
"Pekan ini tidak ada rilis data ekonomi dari dalam negeri, sehingga pasar keuangan Indonesia akan banyak dipengaruhi oleh data global, terutama dari Amerika Serikat (AS) dan China,” kata Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya.
Baca juga: Dana BUMDes di Cianjur Senilai Rp204 Juta Raib, Diduga Dipakai Investasi Saham
Dari mancanegara, rangkaian data yang sebelumnya tertunda akibat government shutdown AS mulai dirilis kembali, termasuk Indeks Harga Produsen (IHP) AS periode September 2025, penjualan ritel, pesanan barang tahan lama, serta data inflasi Proce Consume Index (PCE).
Semua data-data ekonomi AS tersebut akan menjadi penentu ekspektasi pasar terhadap kebijakan suku bunga acuan oleh The Fed dalam Federal Open Market Committee (FOMC) pada Desember 2025.
Pada pekan ini, perdagangan Bursa AS lebih pendek seiring libur Thanksgiving pada Kamis (27/11) dan akan tutup lebih awal Jumat pada (28/11), sehingga volatilitas berpotensi meningkat.
Dari kawasan Eropa, fokus pelaku pasar tertuju pada data inflasi Jerman, Prancis, Italia, serta Anggaran Musim Gugur Inggris yang diproyeksikan menaikkan pajak.
Dari kawasan Asia, PMI manufaktur dan non-manufaktur resmi China periode November 2025 akan menjadi sorotan karena sektor manufaktur telah mengalami kontraksi tujuh bulan beruntun.
Secara keseluruhan, pada pekan ini, pasar global dipenuhi data-data besar dari AS, China, dan Eropa yang berpotensi menghantui sentimen pasar Indonesia yang minim katalis domestik.
Pada perdagangan Jumat (21/11) pekan kemarin, bursa saham Eropa ditutup variatif, diantaranya Euro Stoxx 50 melemah 0,98 persen, indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,13 persen, indeks DAX Jerman melemah 0,80 persen, serta indeks CAC Prancis menguat 0,02 persen.
Baca juga: Usai Putusan Pailit, BEI Lanjutkan Suspensi Saham TELE
Sementara itu, bursa saham AS di Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Jumat (21/11), diantaranya Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 1,08 persen ditutup di level 46.245, indeks S&P 500 menguat 0,98 persen ke level 6.602,99, indeks Nasdaq Composite menguat 0,77 persen dan ditutup di level 25.239,57.
Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei melemah 1.198,06 poin atau 2,40 persen ke 48.625,88, indeks Shanghai melemah 3,15 poin atau 0,08 persen ke 3.832,10, indeks Hang Seng menguat 356,48 poin atau 1,44 persen ke 25.580,00, dan indeks Strait Times menguat 14,28 poin atau 0,30 persen ke 4.482,75.
Sementara itu, nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Senin (24/11) di Jakarta bergerak menguat 10 poin atau 0,06 persen menjadi Rp16.706 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.716 per dolar AS.
IHSG (Antara)