Ntvnews.id, Jakarta - Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Patria Sjahrir, menilai bahwa keberadaan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) memberikan kontribusi besar terhadap meningkatnya kepercayaan investor di pasar modal dalam delapan bulan terakhir.
"Salah satu parameter waktu Danantara dibentuk itu, pasar modal (IHSG) di 5.000 karena enggak banyak yang percaya dengan Danantara. Sekarang (IHSG) kita udah all time high, (level) 8.400, tapi tetap harus kita perbaiki, harus kita bikin lebih kompetitif," kata Pandu saat berbicara dalam sesi diskusi panel Antara Business Forum (ABF) 2025 di Jakarta, Rabu, 19 November 2025.
Ia menjelaskan bahwa penguatan kepercayaan tersebut muncul karena salah satu mandat utama Danantara adalah membangun keyakinan investor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, bahwa Indonesia memiliki arah dan strategi jangka panjang yang solid di tengah dinamika geopolitik global.
Selama delapan bulan beroperasi, Danantara telah menutup kesepakatan investasi mendekati 40 miliar dolar AS bersama sejumlah mitra strategis, termasuk Qatar, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, China Investment Corporation (CIC), dan Jepang. Aliran modal serta perluasan jaringan internasional ini disebut menjadi katalis bagi meningkatnya optimisme pelaku pasar.
Baca Juga: Danantara Optimistis Pertumbuhan Investasi Indonesia Meningkat Pada 2026
Pandu juga menyebut bahwa Danantara berperan dalam mendorong masuknya modal asing (capital inflow) sekaligus membentuk modal domestik (capital formation), yang pada akhirnya memperkuat struktur ekonomi nasional. Selain itu, keanggotaan Danantara dalam International Forum of Sovereign Wealth Funds (IFSWF) menjadi sinyal positif bagi investor global mengenai kredibilitas Indonesia.
"Presiden (Prabowo Subianto) saat ini merupakan salah satu aktor penting dalam dinamika geopolitik global, dan kita patut bangga karena Indonesia tidak lagi menjadi penonton. Kita bisa memanfaatkan kondisi dunia untuk kepentingan nasional, ini penting untuk terus dikomunikasikan," tambahnya.
Adapun Antara Business Forum 2025 (ABF 2025) yang digelar Perum LKBN ANTARA di The Westin Jakarta pada Rabu menjadi ajang untuk membahas arah kebijakan dan strategi pertumbuhan ekonomi menuju tahun 2026. Forum tersebut mendapat dukungan dari tiga BUMN strategis, yakni PT PLN, MIND ID, PT Antam Tbk, serta Bank BJB.
(Sumber: Antara)
Direktur Pemberitaan LKBN ANTARA Irfan Junaidi (kiri) dan CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Pandu Patria Sjahrir (kanan) dalam sesi diskusi acara Antara Business Forum (ABF) 2025 di Jakarta, Rabu 19 November 2025. ANTARA/Bayu Saputra (Antara)