Danantara Optimistis Pertumbuhan Investasi Indonesia Meningkat Pada 2026

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 19 Nov 2025, 13:45
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Direktur Pemberitaan LKBN Antara Irfan Junaidi (kiri) dan CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Pandu Patria Sjahrir (kanan) dalam sesi diskusi acara Antara Business Forum (ABF) 2025, Jakarta, Rabu 19 November 2025 (ANTARA/Bayu Saputra) Direktur Pemberitaan LKBN Antara Irfan Junaidi (kiri) dan CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Pandu Patria Sjahrir (kanan) dalam sesi diskusi acara Antara Business Forum (ABF) 2025, Jakarta, Rabu 19 November 2025 (ANTARA/Bayu Saputra) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Chief Investment Officer (CIO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Pandu Patria Sjahrir menyampaikan optimisme bahwa laju investasi Indonesia pada 2026 akan mencatat pertumbuhan lebih tinggi.

Keyakinan tersebut, menurut Pandu, tidak lepas dari perubahan mendasar dalam strategi pembangunan nasional yang kini menekankan penguatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan produktivitas ekonomi, menggantikan ketergantungan sebelumnya pada sumber daya alam (SDA).

"Saya tentunya sangat optimistis di 2026, karena memang sedang terjadi perubahan fundamental melihat cara negara ini sedang berubah. Dari bergantung pada sumber daya alam, orang sekarang fokus ke peningkatan sumber daya manusia. Tugas kami (Danantara) dalam taraf ini adalah berinvestasi," kata Pandu pada sesi diskusi Antara Business Forum (ABF) 2025 di Jakarta, Rabu, 19 November 2025.

Ia menegaskan bahwa Danantara saat ini memusatkan perhatian pada penguatan kinerja portofolio yang mampu menghasilkan dampak luas bagi perekonomian dan masyarakat. Dalam menilai sebuah peluang, lembaga tersebut menerapkan tiga indikator utama, yaitu kontribusi terhadap perekonomian nasional, kesinambungan imbal hasil, serta potensi investasi jangka panjang. Prinsip itu kemudian menjadi dasar penetapan delapan sektor prioritas yang diyakini dapat meningkatkan produktivitas nasional.

Delapan sektor strategis tersebut meliputi mineral, energi baru terbarukan, infrastruktur digital, kesehatan, jasa keuangan, infrastruktur dan utilitas, kawasan industri dan properti, serta pangan dan pertanian. Pandu menyebut sektor-sektor ini berpotensi menjadi landasan tumbuhnya perusahaan berskala nasional dan regional yang kompetitif.

Salah satu inisiatif yang menonjol ialah pengembangan fasilitas pengolahan sampah menjadi energi (Waste to Energy/WtE). Dari total 33 lokasi yang telah dipetakan pemerintah, Danantara memulai pengerjaannya melalui delapan proyek awal.

Baca Juga: Kerja Sama Indonesia–Bloomberg Didorong Lewat Danantara, Rosan: Fokus SDM Hingga Kesehatan

Pandu menambahkan bahwa proyek WtE bukan hanya peluang investasi, tetapi juga solusi strategis untuk mengatasi krisis sampah di wilayah perkotaan. Untuk menarik lebih banyak partisipasi sektor swasta, Danantara menghapus skema tipping fee dan menyempurnakan formula Business Purchase Agreement sehingga lebih menguntungkan investor. Proses seleksi pengerjaan proyek dilakukan oleh pihak ketiga guna menjaga transparansi.

"Akan ada di 33 tempat yang dipilih oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Energinya dibeli oleh PLN. Ini bagian dari renewable energy di PLN. Dari 69 gigawatt (GW), ini sebenarnya hanya 500 megawatt (MW), so it's not big buat PLN. Tapi efek untuk lingkungan hidup luar biasa, untuk kesehatan luar biasa. So this is part of in a way to serve the nation," jelasnya.

Pandu juga menyoroti pentingnya keberlanjutan dukungan Danantara terhadap agenda pemerintah, termasuk upaya memulihkan kepercayaan investor global. Ia menilai bahwa rasa percaya dari investor, baik domestik maupun internasional, menjadi faktor utama dalam menjaga laju pertumbuhan investasi.

Antara Business Forum 2025 yang digelar Perum LKBN Antara di The Westin Jakarta pada Rabu turut menjadi ruang diskusi mengenai arah kebijakan dan strategi penguatan ekonomi menjelang 2026. Kegiatan tersebut mendapat dukungan dari sejumlah BUMN strategis, yaitu PLN, MIND ID, PT Antam Tbk, serta Bank BJB.

(Sumber: Antara)

x|close