Dana BUMDes di Cianjur Senilai Rp204 Juta Raib, Diduga Dipakai Investasi Saham

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Nov 2025, 08:29
thumbnail-author
Dedi
Penulis & Editor
Bagikan
Bumdes di Cianjur Bumdes di Cianjur (Instagram)

Ntvnews.id, Cianjur - Dugaan penyelewengan dana Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, mencuat ke permukaan setelah audit mendadak menemukan fakta mencengangkan, dari total pencairan Rp204 juta, hanya Rp272 ribu yang tersisa.

Temuan itu memicu kemarahan warga, apalagi setelah Ketua BUMDes Benjot, Fesi Syarchosi, yang dikenal sebagai tokoh agama, mengakui telah menggunakan sebagian besar dana tersebut untuk kepentingan pribadi melalui investasi saham.

Pengakuan tersebut disampaikan dalam audiensi terbuka yang berlangsung panas pada Kamis, 13 November 2025 lalu, melibatkan warga desa, perangkat desa, dan unsur Forkopimcam.

Baca Juga: Tepis Isu yang Beredar, Deni ‘Sister Hong Lombok’ Jelaskan Fakta yang Terjadi

Permasalahan bermula ketika warga mempertanyakan perkembangan penggunaan dana BUMDes sebesar Rp204 juta yang telah dicairkan sejak Agustus. Meski pencairan sudah lama dilakukan, program BUMDes tak menunjukkan hasil yang sesuai ekspektasi.

Fesi awalnya menegaskan bahwa seluruh dana masih aman dan tersimpan dalam rekening. Namun klaim itu segera dipertanyakan warga, yang meminta bukti autentik berupa rekening koran.

Proses audiensi sempat ditunda karena warga dan pihak desa sepakat untuk memeriksa langsung kondisi rekening BUMDes. Camat Cugenang Ali Akbar, Kapolsek, Danramil, serta Kepala Desa juga turut hadir memberi pengawasan.

Setelah audiensi dilanjutkan pukul 14.30 WIB dengan membawa dokumen perbankan, suasana langsung berubah tegang. Warga tak menyangka saldo BUMDes hampir ludes.

Baca Juga: Turki ke Playoff Piala Dunia 2026 setelah Kalahkan Bulgaria 2-0

“Setelah dicek, ternyata hanya tersisa Rp272 ribu,” ujar Bayu Maulana, salah satu perwakilan warga, dilansir dari video beredar. 

Di hadapan pejabat Forkopimcam dan warga, Fesi akhirnya tak bisa mengelak. Ia mengakui telah memakai sekitar Rp180 juta untuk bermain saham.

Selain uang yang dipakai untuk investasi, sebagian dana digunakan untuk membangun kandang ayam sebagai salah satu program usaha desa. Namun pembangunan tersebut baru mencapai sekitar 60 persen dan belum dapat dioperasikan.

Warga mengecam tindakan Fesi yang dianggap menyalahgunakan kepercayaan dan merugikan kepentingan bersama. Penolakan keras terhadap tindakan Ketua BUMDes pun mengemuka dalam forum.

x|close