Pertamina Targetkan Penggabungan Tiga Anak Usaha Rampung Akhir 2025

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Sep 2025, 13:25
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Dirut Pertamina Simon Aloysius Mantiri (kanan) berjabat tangan dengan Anggota Komisi VI DPR Ida Nurlaela Wiradinata (kiri) sebelum mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (11/9/2025). Rapat tersebut membahas evaluasi kinerja korporasi semester I 2025 serta roadmap perencanaan jangka panjang Pertamina tahun 2025-2029. Dirut Pertamina Simon Aloysius Mantiri (kanan) berjabat tangan dengan Anggota Komisi VI DPR Ida Nurlaela Wiradinata (kiri) sebelum mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (11/9/2025). Rapat tersebut membahas evaluasi kinerja korporasi semester I 2025 serta roadmap perencanaan jangka panjang Pertamina tahun 2025-2029. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menargetkan penggabungan tiga anak usahanya, yakni Kilang Pertamina Internasional (KPI), Pertamina International Shipping (PIS), dan Pertamina Patra Niaga (PPN), akan selesai pada akhir 2025.

“Kami targetkan akan selesai pada akhir tahun 2025 ini,” kata Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, yang disiarkan melalui YouTube DPR RI di Jakarta, Jumat.

Rencana penggabungan ini disampaikan Simon dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI yang membidangi BUMN di Jakarta, Kamis, 11 September 2025, sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas operasional perusahaan.

Simon menegaskan bahwa penggabungan ketiga anak perusahaan ini menjadi prioritas utama Pertamina saat ini. Langkah tersebut juga selaras dengan arah Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

Baca Juga: Dirut Pertamina Pastikan Tidak Ada Monopoli Penjualan BBM

Secara terpisah, Simon menjelaskan bahwa kondisi global saat ini berdampak pada penurunan keuntungan Pertamina.

“Kondisi global menyebabkan permintaan terhadap minyak menurun, sedangkan produksi kilang semakin meningkat karena banyaknya kilang baru. Dengan kondisi yang kurang menguntungkan bagi kami, kilang ini marginnya semakin kecil,” ujar Simon.

Baca Juga: Berdampak Positif Pada Lingkungan, Pertamina Raih Penghargaan Katadata ESG Index Awards 2025

Ia menambahkan bahwa mengecilnya margin keuntungan Kilang Pertamina Internasional berdampak pada kinerja Pertamina secara keseluruhan. Oleh karena itu, agar perusahaan dapat beroperasi lebih efektif, Simon memutuskan untuk menggabungkan KPI, PIS, dan PPN.

“Iya, nanti akan digabungkan. Mungkin bisa saja (penggabungan dengan nama baru). Bisa jadi Patra Kilang Shipping,” kata Simon.

Selain penggabungan, Simon juga akan mengoptimalkan proses bisnis di seluruh lini usaha agar setiap aktivitas berjalan lebih efisien dan efektif.

Pertamina, lanjut Simon, akan lebih fokus pada bisnis inti di bidang minyak dan gas (migas), serta energi baru dan terbarukan.

“Yang tidak kalah penting, semua langkah tersebut dilakukan untuk menjaga reputasi perusahaan,” ujarnya. (Sumber: Antara)

x|close