Hilangkan Bonus Komisaris BUMN, Prabowo: Enak di Lo, Ga Enak di Rakyat!

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Agu 2025, 15:15
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara resmi membuka gelaran Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kabupaten Tangerang, Kamis, 28 Agustus 2025. Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara resmi membuka gelaran Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kabupaten Tangerang, Kamis, 28 Agustus 2025. (NTVnews.id)

Ntvnews.id, Banten - Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk memperbaiki tata kelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan menghapus praktik pemberian bonus atau tantiem kepada komisaris BUMN. Hal ini disampaikan dalam pidatonya pada acara Apkasi Otonomi Expo 2025 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis, 28 Agustus 2025.

Prabowo mengungkapkan bahwa selama ini banyak aset dan potensi BUMN yang tercecer tanpa pengelolaan baik. Melalui konsolidasi aset di bawah pengelolaan Danantara, Indonesia kini memiliki kekuatan keuangan global yang signifikan.

“Kekayaan kita luar biasa. Masalahnya adalah manajemen pengelolaan. Saya sudah buktikan, aset BUMN saya kumpulkan di Danantara nilainya US$10 miliar. Sovereign fund kita sekarang mungkin kelima di dunia. Norwegia, China, Abu Dhabi, baru kita. Tidak main-main,” tegas Prabowo.

Baca Juga: Prabowo Tekankan Efisiensi Anggaran untuk Kesejahteraan Rakyat

Namun di balik pencapaian tersebut, Prabowo menyoroti praktik pemberian tantiem atau bonus bagi komisaris BUMN yang dinilai tidak adil, terutama ketika perusahaan mengalami kerugian.

“Saudara tahu kemarin saya hilangkan apa itu tantiem. Tantiem itu rupanya bahasa Belanda, artinya bonus. Kenapa sih nggak pakai istilah sederhana, bonus gitu lho. Yang repot perusahaan rugi, dikasih bonus komisarisnya. Enak di lo, nggak enak di rakyat. No, coret!” tegasnya.

Baca Juga: Prabowo Ingatkan Bupati: Jangan Lupa kepada Rakyat, Jangan Lupa Asal-usul Saudara

Prabowo menegaskan bahwa kebijakan penghapusan bonus bagi komisaris BUMN merupakan bagian dari upaya reformasi besar-besaran. Ia menekankan pentingnya integritas dan profesionalisme dalam pengelolaan perusahaan negara.

“Alhamdulillah, yang nggak mau, get out. Banyak anak muda yang mau masuk,” ujarnya.

x|close