Prabowo Sebut Jika BUMN Setor 50 Miliar USD, APBN Tak Akan Defisit

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Agu 2025, 16:30
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Editor
Bagikan
Tangkapan layar - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2025. Tangkapan layar - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2025. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak akan mengalami defisit apabila Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mampu memberikan kontribusi pendapatan minimal 50 miliar dolar AS.

Dalam Penyampaian Pengantar/Keterangan Pemerintah atas RUU APBN Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2025, Prabowo memaparkan bahwa setiap aset negara yang dikelola secara efisien dan produktif akan memberikan nilai tambah serta kontribusi positif bagi kesejahteraan rakyat.

Ia mencontohkan istilah return on asset dalam dunia bisnis. Menurutnya, sebuah usaha dapat dikatakan baik dan berhasil jika return on asset-nya berada di kisaran 12 persen, yang berarti negara akan meraup keuntungan—dan hal ini seharusnya bisa dicapai oleh BUMN.

Baca Juga: Prabowo Alokasikan Rp757,8 T buat Pendidikan di 2026, Terbesar Sepanjang Sejarah

"Katakanlah konservatif 10 persen, katakanlah untuk bangsa Indonesia cukup 5 persen. Aset yang dimiliki bangsa Indonesia yang berada di BUMN-BUMN, kita asetnya adalah senilai lebih dari 1.000 miliar dolar AS. Harusnya BUMN itu menyumbang kepada kita minimal 50 miliar dolar AS. Kalau 50 miliar dolar AS, APBN kita tidak defisit," ujar Prabowo.

Prabowo menambahkan bahwa ia telah memberikan mandat kepada Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia untuk melakukan pembenahan terhadap BUMN.

Menurutnya, tata kelola BUMN perlu diatur ulang agar mampu menghasilkan pendapatan yang lebih besar bagi negara.

Salah satu langkah pembenahan tersebut, ujar Prabowo, adalah menghapus tantiem untuk para komisaris.

Baca Juga: Prabowo: EBT Adalah Masa Depan Kita

"Perusahaan komisarisnya banyak banget. Saya potong setengah, komisaris paling banyak enam orang, kalau bisa cukup empat atau lima dan saya hilangkan tantiem," kata Prabowo.

Ia menegaskan kembali, "Saya juga telah perintahkan ke Danantara, direksi pun tidak perlu tantiem kalau rugi, dan untungnya harus untung benar, jangan untung akal-akalan".

Sidang Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR Tahun Sidang 2025–2026 digelar di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat siang. Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo menyampaikan pidato kenegaraan terkait pengantar pemerintah atas RUU APBN 2026 beserta Nota Keuangan.

Acara tersebut dihadiri oleh 473 anggota DPR RI dari seluruh fraksi, dengan Ketua DPR RI Puan Maharani bertindak membuka dan menutup sidang.

x|close