Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa pertahanan semesta akan menjadi salah satu program prioritas dalam Rancangan APBN 2026, dengan fokus utama pada modernisasi alutsista dan peningkatan kesejahteraan prajurit, saat menyampaikan pidato di Gedung Nusantara.
Dalam pidatonya mengenai Rancangan Undang-Undang tentang APBN Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2025. Presiden Prabowo menyebut bahwa pemerintah menetapkan delapan prioritas utama, salah satunya adalah memperkuat pertahanan nasional. Adapun empat sasaran dari anggaran pertahanan semesta dalam RAPBN 2026 meliputi modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista), penguatan Komponen Cadangan (Komcad), pemberdayaan industri strategis nasional di sektor pertahanan, serta peningkatan kesejahteraan prajurit.
"Kita akan perkuat pertahanan rakyat semesta untuk menjaga kedaulatan bangsa kita. Dunia global penuh ketidakpastian. Ancaman muncul tiba-tiba. Indonesia masih penuh dengan masalah menjaga keutuhan wilayah, menjaga kekayaan kita. Pertahanan yang kuat adalah fondasi kedaulatan," kata Presiden Prabowo menjelaskan pentingnya memperkuat pertahanan negara dalam Sidang Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR Tahun Sidang 2025–2026 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta.
Baca Juga: Prabowo: APBN Tak Akan Defisit Jika BUMN Setor 50 Miliar Dolar AS
Presiden juga menegaskan bahwa Indonesia tidak pernah berniat untuk memulai perang. "Bangsa Indonesia memandang perang adalah jalan terakhir. Kita ingin damai, tetapi kita lebih cinta kemerdekaan kita. Kita ingin damai, tetapi, kita mengerti sejarah manusia mengajarkan kepada kita bahwa mereka yang tidak punya pertahanan yang kuat biasanya dilindas oleh bangsa-bangsa yang lebih kuat. Biasanya, kekayaannya diambil, dirampok, dan itulah yang terjadi ratusan tahun kepada Bumi Nusantara kita ini. Kita tidak mau lagi menjadi sapi perahan bangsa-bangsa lain," kata Presiden Prabowo merujuk kepada masa-masa Indonesia dijajah.
Presiden Prabowo menekankan bahwa demi mencegah gangguan dari pihak lain dan menghindari ancaman negara lain, penguatan sektor pertahanan melalui modernisasi alutsista, penguatan Komcad, pemberdayaan industri strategis bidang pertahanan, dan peningkatan kesejahteraan prajurit merupakan hal yang mutlak.
"Alhamdulilah, Yang Maha Kuasa telah memberi karunia kepada kita. Kita memiliki mineral-mineral yang disebut tanah jarang, rare earth. Kita memiliki semua rare earth yang ada di dunia, kita miliki, dan rare earth ini vital untuk kehidupan teknologi tinggi, untuk kehidupan modern, dan juga untuk pertahanan modern," ujar Presiden.
Dalam Buku II Nota Keuangan beserta Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2026, hasil dari belanja bidang pertahanan semesta terbagi dalam beberapa bidang yang mencakup pertahanan, ketertiban dan keamanan, serta hukum.
Baca Juga: Nurdin Tampubolon Dorong Hilirisasi untuk Optimalkan Aset BUMN dan Cegah Kerugian SDA
Di bidang pertahanan, anggaran difokuskan untuk pengadaan hingga perawatan alutsista strategis, pembangunan sarana dan prasarana pertahanan, peningkatan kapasitas industri pertahanan, serta penguatan komponen utama, cadangan, dan pendukung termasuk penambahan batalyon dan Kodam.
Untuk bidang ketertiban dan keamanan, anggaran digunakan dalam penguatan sistem deteksi dini, sistem keamanan wilayah perbatasan dan pulau terluar, pencegahan dan penanganan terorisme, dan peningkatan keamanan teknologi informasi guna mendukung ketahanan siber dan sandi nasional.
Sementara itu, di bidang hukum, belanja dialokasikan untuk program pencegahan pelanggaran hukum, penanganan kriminalitas, penindakan pidana narkotika dan obat terlarang, serta pemberantasan korupsi dan pencucian uang.
Baca Juga: Prabowo Alokasikan Rp757,8 T buat Pendidikan di 2026, Terbesar Sepanjang Sejarah
(Sumber: Antara)