Nurdin Tampubolon Dorong Hilirisasi untuk Optimalkan Aset BUMN dan Cegah Kerugian SDA

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Agu 2025, 18:04
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
Preskom NT Corp, Nurdin Tampubolon Mengulas Pidato Presiden Prabowo dan RAPBN 2026 Preskom NT Corp, Nurdin Tampubolon Mengulas Pidato Presiden Prabowo dan RAPBN 2026 (Nusantara TV)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Komisaris Nusantara TV, Nurdin Tampubolon, menilai hilirisasi menjadi kunci strategis untuk mengoptimalkan kekayaan negara dan mengatasi potensi defisit anggaran. Menurutnya, jika program hilirisasi yang tercantum dalam Asta Cita dijalankan secara serius dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, pendapatan negara bahkan bisa melampaui target APBN.

Ia menyoroti pernyataan Presiden Prabowo Subianto bahwa BUMN Indonesia memiliki aset mencapai US$1.000 triliun.

“Kalau 5 persen saja keuntungannya, itu adalah US$50 triliun. Bayangkan berapa pendapatan yang bisa kita dapatkan hanya dari BUMN saja?” ujar Nurdin dalam program Breaking News Nusantara TV yang mengulas Pidato Penyampaian RUU APBN 2026 dan Nota Keuangan Presiden Prabowo Subianto di Sidang Paripurna MPR, Senayan, Jakarta, Jumat, 15 Agutus 2025.

Namun, menurutnya, tantangan terbesar adalah bagaimana mengelola dan merealisasikan potensi tersebut.

Baca Juga: Nurdin Tampubolon Apresiasi Kinerja Pemerintah, Dorong Pemerataan Pertumbuhan Ekonomi

Nurdin menegaskan hilirisasi harus menjadi prioritas, terutama karena banyak sumber daya alam Indonesia masih diekspor dalam bentuk mentah. Ia mencontohkan komoditas nikel yang pada 2024 dieksploitasi sebesar 215 juta ton. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 5 juta ton yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan membangun industri kendaraan listrik di dalam negeri.

“Nikel itu yang kita eksploitasi setiap tahun itu 215 juta ton, tetapi kebutuhan untuk 1,2 juta unit kendaraan listrik hanya sekitar 5 juta ton. Artinya, 210 juta ton lainnya lari ke luar negeri,” ujarnya.

Ia memperingatkan, tanpa pengelolaan yang bijak, Indonesia berisiko kehilangan peluang besar membangun industri otomotif listrik nasional karena bahan bakunya terlanjur habis diekspor.

Baca Juga: Nurdin Tampubolon Optimis Strategi Hilirisasi Tekan Defisit APBN ke Nol

“Kalau itu dikelola, yang kita takutkan nanti apa, kita membangun industri otomotif kita tapi nikelnya sudah habis duluan,” katanya.

Karena itu, Nurdin menyarankan pemerintah memberi perhatian khusus pada tata kelola sumber daya strategis.

“Hal-hal seperti itu harus diperhatikan. Hilirisasi bukan hanya soal industri, tapi juga soal kedaulatan ekonomi,” tegasnya.

x|close