Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Koperasi memberikan relaksasi untuk Program Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih serta keringanan pembiayaan bagi koperasi yang berada di tiga provinsi terdampak banjir dan longsor di Pulau Sumatra, yaitu Aceh, Sumatera Barat dan Sumatera Utara.
Wakil Menteri Koperasi Farida Farichah mengatakan bahwa pemerintah menyesuaikan pelaksanaan program di wilayah terdampak guna memberikan ruang pemulihan bagi masyarakat sebelum kembali melanjutkan pembangunan fisik dan operasional Kopdes/Kel Merah Putih.
“Untuk 3 provinsi terdampak di Sumatra, percepatan pembangunan Kopdes/Kel Merah Putih kita tunda terlebih dahulu sampai ada pemulihan, khususnya pemulihan ekonomi di daerah tersebut,” ujar Farida di Jakarta, Rabu, 10 Desember 2025.
Baca Juga: Menkop Ferry: 36 Ribu Titik Siap Dibangun Kopdes Merah Putih
Ia menjelaskan bahwa para pendamping koperasi, yaitu business assistant (BA) dan project management officer (PMO), turut didorong untuk berperan sebagai relawan bencana agar dapat membantu masyarakat menghadapi situasi darurat.
“Sehingga kehadiran mereka tidak hanya mendampingi koperasi tetapi juga membantu masyarakat di masa darurat,” katanya.
Farida menambahkan bahwa Kemenkop melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) menyiapkan skema relaksasi bagi koperasi mitra di wilayah tersebut, termasuk penambahan masa tenggang pembayaran kewajiban.
“Ada beberapa koperasi existing mitra LPDB yang terkena dampak. Kami menyiapkan relaksasi, termasuk penambahan grace period sekitar satu tahun untuk cicilan yang kemarin mereka lakukan,” ucapnya.
Baca Juga: Menkop Ferry: Sekolah Digital Koperasi UKSW Berpotensi Perkuat Kopdes Merah Putih
Ia menyebutkan bahwa jumlah koperasi terdampak diperkirakan cukup besar, dengan indikasi mencapai sekitar 3.000 koperasi di Provinsi Aceh. Namun Kemenkop masih melakukan pendataan lanjutan untuk mengetahui kondisi nyata dan bentuk dukungan yang diperlukan.
Untuk memperkuat koordinasi penanganan, Kemenkop berencana membentuk posko khusus di wilayah terdampak sebagai pusat informasi dan penggerak jejaring koperasi, sekaligus menggalang solidaritas bantuan dari koperasi di daerah lain.
“Kami sedang menyiapkan posko khusus Kemenkop sekaligus menggalang solidaritas koperasi peduli bencana di Sumatera,” tutur Farida.
Menurut dia, pemulihan di kawasan bencana tidak hanya sekadar menangani kebutuhan mendesak, tetapi juga merancang ulang ekosistem koperasi agar bisa pulih dan kembali berperan dalam perekonomian setempat setelah masa darurat berakhir.
(Sumber: Antara)
Wakil Menteri Koperasi Farida Farichah seusai acara penandatanganan nota kesepemahaman Kementerian Koperasi (Kemenkop) bersama Pemerintah Kabupaten Banyuwangi di Jakarta, Rabu, 10 Desember 2025. (ANTARA/Aria Ananda) (Antara)