BPBD Agam: Jumlah Korban Meninggal Dunia Meningkat Jadi 186 Orang

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 9 Des 2025, 14:58
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Tim gabungan Pemkab Agam sedang mencari korban yang masih hilang di Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. ANTARA/Yusrizal Tim gabungan Pemkab Agam sedang mencari korban yang masih hilang di Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. ANTARA/Yusrizal (Antara)

Ntvnews.id, Lubuk Basung - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat peningkatan jumlah korban meninggal dunia akibat bencana hidrometeorologi, sehingga total kini mencapai 186 orang.

"Ini data pada Senin, 8 Desember 2025 malam pukul 20.00 WIB. Sebelumnya hanya 181 orang, kini ada penambahan lima orang," kata Kepala Pelaksana BPBD Agam Rahmat Lasmono di Lubuk Basung, Selasa, 9 Desember 2025.

Ia memaparkan bahwa 186 korban meninggal dunia tersebut tersebar di Kecamatan Malalak sebanyak 14 orang, Matur satu orang, Tanjung Raya 10 orang, Palembayan 136 orang, Ampek Nagari satu orang, dan 23 orang lainnya belum teridentifikasi.

Sementara itu, warga yang masih dinyatakan hilang berjumlah 72 orang, tersebar di Kecamatan Malalak tiga orang, Palembayan 66 orang, Tanjung Raya dua orang, dan Lubuk Basung satu orang.

Baca Juga: Korban Tewas di Agam Bertambah Jadi 181 Orang, 76 Warga Masih Dicari

"Pencarian korban dilanjutkan pada Selasa, 9 Desember 2025 pagi ini menggunakan alat berat dan SAR gabungan," ujarnya.

Rahmat menambahkan bahwa korban luka yang sedang menjalani perawatan tercatat sebanyak 11 orang.

Jumlah warga mengungsi mencapai 5.242 orang yang kini berada di sekolah, tempat ibadah, dan rumah kerabat. Mereka tersebar di Kecamatan Palembayan 1.719 orang, Palupuh 128 orang, Tanjung Raya 3.030 orang, Ampek Koto 112 orang, dan Matur 253 orang.

Baca Juga: Posko Demokrat Terus Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Agam

Untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi, pemerintah nagari dan pemerintah daerah telah mendirikan dapur umum. "Kita mendistribusikan logistik kebutuhan ke dapur umum dan termasuk untuk warga," katanya.

Rahmat juga menyebut terdapat 2.828 warga yang masih tinggal di wilayah terisolasi.

Total kerugian akibat bencana ini mencapai Rp626,07 miliar. Kerusakan meliputi 377 unit rumah rusak ringan, 273 unit rumah rusak sedang, 728 unit rumah rusak berat, serta 26 unit jembatan rusak — sembilan di antaranya telah diperbaiki. Fasilitas lain yang terdampak mencakup 108 unit fasilitas pendidikan, 37 titik jalan rusak, 11 unit tempat ibadah, 81 unit irigasi, dan berbagai infrastruktur lain.

(Sumber: Antara) 

x|close