Ntvnews.id, Tokyo - Seorang wisatawan asal Australia memicu kontroversi di Hutan Aokigahara, Jepang, dan langsung mendapat kecaman dari masyarakat setempat.
Influencer dari Sydney, Lochie Jones, menjadi sorotan setelah mengunggah video dirinya meminum sesajen berupa minuman beralkohol yang disediakan untuk para korban di hutan yang dikenal sebagai lokasi banyak tragedi itu.
Dilansir dari Daily Mail, Selasa, 2 Desember 2025,, unggahan Jones di Instagram memicu kemarahan warga Jepang. Banyak yang menilai bahwa aksinya sangat tidak pantas dan menunjukkan ketidakpedulian terhadap mereka yang kehilangan nyawa di hutan tersebut.
Video itu tidak hanya menjadi perbincangan warga lokal. Kedutaan Besar Australia di Jepang turut memberikan perhatian dan telah menyampaikan peringatan langsung kepada Jones.
Baca Juga: Jepang Lagi Hadapi Overtourism
Insiden tersebut memicu diskusi lebih luas mengenai masalah overtourism di Jepang. Banyak destinasi yang menyimpan kisah kelam kini berubah menjadi objek untuk konten sensasional demi popularitas di media sosial.
Hutan Aokigahara, yang berada di kaki Gunung Fuji, sebenarnya merupakan hutan yang indah dan sunyi. Namun, bertahun-tahun reputasinya dikaitkan dengan kisah tragis: dari orang-orang yang mengakhiri hidup hingga mereka yang tersesat dan tak pernah kembali.
Bendera Jepang (Antara)
Berbagai legenda dan cerita rakyat juga ikut menguatkan citra mistis hutan ini. Laporan News.com.au menyebutkan bahwa Aokigahara sejak lama dikenal sebagai tempat para biksu kelaparan meninggal, dan ada sejarah ketika orang tua atau orang sakit ditinggalkan di sana akibat cuaca ekstrem. Warisan cerita tersebut kemudian menjadikan Aokigahara sebagai destinasi wisata mistis populer.
Caroline McKay, profesor dari University of Sydney yang meneliti wisata mistis, menjelaskan bahwa tempat seperti Aokigahara selalu menarik bagi mereka yang ingin merasakan pengalaman wisata yang berbeda.
Baca Juga: Trump Telepon PM Jepang Sanae Takaichi Bicarakan Ketegangan dengan China
"Ini merupakan tempat bunuh diri yang besar, jadi jelas merupakan tempat dengan tingkat kematian yang tinggi," ujarnya.
McKay juga menegaskan bahwa banyak influencer melihat lokasi-lokasi seperti ini sebagai kesempatan membuat konten sensasional, termasuk Jones. Kasus serupa pernah dilakukan Logan Paul pada 2017, ketika ia mengunggah video dirinya menemukan jenazah di hutan tersebut. Video itu ditonton 6,3 juta kali dalam 24 jam, sebelum akhirnya Paul meminta maaf dua hari kemudian setelah menerima gelombang kritik keras.
Foto Gunung Fuji pada 10 Oktober 2024. (Newscom/Alamy)