Basarnas: 33 Ribu Warga Dievakuasi Dari Aceh, Sumut dan Sumbar

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 1 Des 2025, 16:48
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Tangkapan layar - Kepala Basarnas Mohammad Syafii memberikan pemaparan terkait perkembangan situasi operasi SAR tanggap darurat bencana Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Senin 1 Desember 2025 ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo Tangkapan layar - Kepala Basarnas Mohammad Syafii memberikan pemaparan terkait perkembangan situasi operasi SAR tanggap darurat bencana Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Senin 1 Desember 2025 ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) melaporkan bahwa sebanyak 33.173 warga terdampak banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat. Informasi tersebut disampaikan Kepala Basarnas Mohammad Syafii dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Senin, 1 Desember 2025.

Ia menjelaskan bahwa angka tersebut merupakan hasil rekapitulasi terbaru dari rangkaian operasi gabungan yang melibatkan personel Basarnas, TNI, Polri, relawan, serta pemerintah daerah.

Syafii menegaskan bahwa keberhasilan evakuasi tersebut sangat bergantung pada kekuatan sumber daya SAR yang dikerahkan sejak awal bencana.

"Keberhasilan evakuasi selamat ini tidak lepas dari peran potensi SAR yang mencapai lebih dari 5.000 personel di Sumatera Utara dan ratusan di Aceh serta Sumatera Barat sejak operasi SAR dimulai 25 November," ujarnya dalam rapat yang dipimpin Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus.

Dalam pemaparannya, Basarnas merinci bahwa di Aceh lebih dari seribu warga telah diselamatkan dari berbagai titik, termasuk dari wilayah terpencil seperti Kecamatan Mane dan Geumpang di Kabupaten Pidie serta Seulimeum di Kabupaten Aceh Besar. Evakuasi di wilayah-wilayah tersebut dilakukan melalui jalur darat, sungai, hingga udara.

Di Sumatera Utara, jumlah warga yang dievakuasi tercatat paling banyak di Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan, dengan total lebih dari 3.000 orang, termasuk ratusan warga yang harus dibawa menggunakan helikopter.

Sementara itu, di Sumatera Barat ribuan penduduk dievakuasi dari lokasi banjir bandang dan longsor, khususnya di Kabupaten Agam dan Pasaman Barat yang mengalami kerusakan permukiman cukup parah.

Baca Juga: Presiden Prabowo Tanggapi Langsung Curahan Hati Pengungsi Di Kutacane Aceh

Syafii menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh elemen pemerintah dan masyarakat yang terlibat sejak hari pertama bencana. Ia menegaskan bahwa operasi SAR tetap berlanjut karena masih terdapat laporan warga hilang di sejumlah daerah.

Data Pusat Pengendalian Operasi Basarnas mencatat total 33.620 warga terdampak, 447 korban meninggal dunia, serta 399 orang belum ditemukan. Dari jumlah tersebut, hingga Senin atau hari ketujuh masa tanggap darurat, sebanyak 33.173 orang berhasil dievakuas

dalam kondisi selamat. Pada operasi di Provinsi Aceh, Basarnas mengevakuasi 1.146 warga, dengan 102 warga meninggal dunia dan 116 lainnya masih dicari, dibantu 165 personel untuk memperkuat Kantor SAR Banda Aceh.

Untuk wilayah Sumatera Utara, jumlah warga terdampak mencapai 3.029 orang dengan 217 korban meninggal dan 168 orang masih hilang. Operasi di provinsi tersebut menggunakan dukungan helikopter, kapal, drone, perahu karet, dan 121 personel SAR.

Adapun di Sumatera Barat, terdapat 29.445 warga terdampak dan 128 meninggal dunia, dengan fokus penanganan pada desa-desa terisolasi serta lokasi longsor besar yang menyulitkan akses menuju titik pencarian.

(Sumber: Antara)

x|close