Ntvnews.id, Jakarta - Enam santri meninggal dunia setelah tenggelam saat mandi di kubangan air bekas tambang galian batu kapur di kawasan Bukit Jaddih, Desa Parseh, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Kamis, 20 November 2025 sore.
Peristiwa ini menggemparkan warga karena jumlah korban yang cukup banyak dan usia mereka masih sangat muda. Kejadian itu membuat warga berbondong-bondong menuju Puskesmas Jaddih untuk memastikan kondisi para korban.
Keenam santri yang menjadi korban adalah Louvin Al Baru (9) dari Sambikerep, Surabaya; Salman Al Farisi (9) dari Astapah, Sampang; Rosyid Inul Yakin (10) dari Tambak Dalem, Surabaya; Reynand Azka Mahardika (9) dari Sambikerep, Surabaya; Moh Nasiruddin Adrai (9) dari Panggung, Sidoarjo; dan Muhammad Akhtar Muzain Ainul Izzi (7) dari Kalimas Surabaya/Desa Parseh, Socah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sekitar pukul 17.00 WIB, keenam bocah tersebut dilaporkan mandi di kubangan bekas galian batu kapur di Bukit Jaddih. Tak lama kemudian, mereka tenggelam dan tidak muncul kembali ke permukaan.
Baca Juga: Kabur dari Kejaran Warga, Maling Tewas Tenggelam di Kali Sunter
Seorang anak tenggelam (Instagram Bogor dailynews)
Baca Juga: Tragis! 6 Anak Tenggelam di Waduk PDAM di Kilometer 8 Balikpapan
"Pertama itu di tengah, terus di pinggir, dan di ujung. Total ada enam orang yang mandi. Usia anak kecil semua, tujuh sampai delapan tahun," ujar Holil saat menceritakan bahwa korban ditemukan di lokasi berbeda, dilansir pada Jumat, 21 November 2025.
Semua korban ditemukan dalam kondisi telungkup dan tubuh dipenuhi lumpur, tersebar di beberapa titik di lokasi kubangan. Jenazah keenam santri dievakuasi secara bertahap oleh santri senior menuju Puskesmas Jaddih, yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dari lokasi kejadian.
Sekitar pukul 17.30 WIB, jenazah tiba satu per satu dan dibaringkan di ruang IGD. Dari pemeriksaan awal, seluruh korban dinyatakan meninggal dunia sebelum tiba di fasilitas kesehatan.
Selain keenam santri, seorang korban dewasa juga dilaporkan dalam kondisi kritis dan langsung dirujuk ke RSUD Syamrabu Bangkalan. Kepala Puskesmas Jaddih, drg. Purwanti, menjelaskan bahwa seluruh korban memiliki tanda-tanda khas kematian akibat tenggelam.
Ilustrasi tenggelam (Pixabay/ Miller_Eszter)