Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mendeklarasikan pembentukan Satgas Jaga Jakarta pada Jumat, 21 November 202 di halaman Balai Kota. Langkah ini menjadi momentum memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan seluruh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk menjaga keamanan, ketertiban, dan kesiapsiagaan Ibu Kota.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyampaikan bahwa Satgas Jaga Jakarta hadir sebagai bentuk gerakan kolektif yang lahir dari semangat kebersamaan. Menurutnya, keamanan sebuah kota tidak hanya bertumpu pada aparat, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif warga.
"Saya sungguh menyambut baik pembentukan Satuan Tugas Jaga Jakarta. Sebuah gerakan yang lahir dari semangat kolaborasi antara warga, pemerintah, dan seluruh unsur Forkopimda untuk menjadikan Jakarta sebagai kota yang aman, nyaman, tertib, dan siap menghadapi segala situasi,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa transformasi Jakarta menuju kota global tidak hanya dilihat dari pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi. Yang tak kalah penting adalah kesadaran kolektif masyarakat dalam menjaga keamanan, mengurangi potensi kerawanan sosial, dan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap berbagai ancaman.
“Satgas Jaga Jakarta lahir sebagai wujud dari kesadaran itu. Saya sungguh mengapresiasi dan berterima kasih kepada seluruh warga Jakarta serta jajaran Forkopimda yang telah bersinergi bersama dalam menjaga kota ini. Partisipasi, komitmen, dan dukungan Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara sekalian mempertegas upaya menjaga kota ini adalah kerja kita bersama,” ujarnya.
Baca Juga: Ketinggian Air Laut di Pesisir Jakarta, Pramono Ungkap Langkah Antisipasi
Deklarasi Satgas Jaga Jakarta (NTVNews.id/ Adiansyah)
Baca Juga: Pramono Lanjutkan Normalisasi Sungai untuk Kelestarian Kota
Satgas Jaga Jakarta akan bekerja dengan pendekatan informasi, koordinasi, dan tindakan nyata yang terukur. Beberapa fokus utama yang menjadi perhatian satgas meliputi pencegahan tawuran dan kriminalitas, mitigasi konflik sosial, penanganan disinformasi, antisipasi potensi radikalisme, kesiapsiagaan menghadapi bencana seperti banjir, kebakaran, dan cuaca ekstrem.
Deklarasi Satgas Jaga Jakarta, kata Pramono, menjadi bentuk komitmen kolektif untuk menjadi pelopor perubahan dan memperkuat kolaborasi lintas sektor demi terciptanya kota yang aman dan nyaman bagi seluruh warga.
Pramono menegaskan bahwa deklarasi ini tidak boleh berhenti sebagai agenda seremonial. Ia berharap komitmen yang telah disepakati dapat diterjemahkan menjadi aksi nyata di lapangan.
“Jadilah mata, telinga, dan hati pemerintah di tengah masyarakat. Terus gaungkan semangat Jaga Jakarta,” tuturnya.
Pramono Anung optimistis bahwa kolaborasi yang kuat antara pemerintah, warga, dan aparat keamanan akan membuat Jakarta semakin tangguh dalam menjaga keamanan dan harmoni sosial.
Pramono di Deklarasi Satgas Jaga Jakarta (NTVNews.id/ Adiansyah)