Momen Bersejarah Paus Leo XIV dan Presiden Palestina Bertemu, Hal Ini yang Dibicarakan

Ntvnews.id, Vatikan - Paus Leo XIV untuk pertama kalinya mengadakan pertemuan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Kamis, 6 November 2025 di mana keduanya membahas pentingnya penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza serta upaya mewujudkan solusi dua negara guna mengakhiri konflik Israel-Palestina.

"Dalam dialog yang bersahabat itu, diakui adanya kebutuhan mendesak untuk memberikan bantuan bagi populasi sipil di Gaza dan mengakhiri konflik melalui solusi dua negara," demikian pernyataan singkat dari biro pers Takhta Suci.

Pertemuan tersebut juga bertepatan dengan peringatan 10 tahun penandatanganan "Kesepakatan Komprehensif antara Takhta Suci dan Negara Palestina," menurut pernyataan resmi Vatikan.

Baca Juga: Momen Hangat Menag Nasaruddin Umar Bertemu dengan Paus Leo XIV di Vatikan

Kesepakatan yang ditandatangani pada 26 Juni 2015 itu menegaskan komitmen bersama antara Vatikan dan Palestina untuk mendukung hak rakyat Palestina dalam menentukan nasibnya sendiri serta pelaksanaan solusi dua negara sebagai jalan menuju perdamaian yang adil.

Usai pertemuan dengan Paus, Presiden Abbas melanjutkan kegiatan dengan berziarah ke makam mendiang Paus Fransiskus di Basilika Santa Maria Maggiore. Dalam kesempatan tersebut, Abbas menyampaikan penghormatan dan rasa terima kasihnya atas peran besar yang dimainkan mendiang Paus terhadap perjuangan rakyat Palestina.

Paus Leo XIV menerima kunjungan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Vatican. (Antara)

"Saya tak dapat melupakan bahwa ia mengakui Palestina meski tanpa seorangpun memintanya melakukan hal itu," ujar Abbas sebagaimana dikutip dari Vatican News.

Baca Juga: Momen Bersejarah: Raja Charles dan Paus Leo Berdoa Bersama di Kapel Sistina

Menurut laporan terkini, hampir 69.000 warga Palestina telah meninggal dunia dan lebih dari 170.000 orang lainnya terluka akibat serangan pasukan Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023.

Agresi tersebut baru berhenti bulan lalu setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata yang disusun berdasarkan rencana 20 poin yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump, menandai jeda pertama setelah lebih dari setahun konflik berdarah di wilayah kantong tersebut.